Pelantikan Wali Kota

Sebut Edi Kamtono Sosok Yang Paham Betul Kota Pontianak, Ini Harapan Sutarmidji

Midji sapaannya meminta Edi dan Bahasan tetap tegas dalam menegakkan aturan berlaku guna mewujudkan kebersihan

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Gubernur Kalbar H Sutarmidji saat diwawancarai usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak Masa Jabatan 2018-2023 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (23/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji mengatakan Edi Rusdi Kamtono merupakan sosok yang paham betul dengan Kota Pontianak. Menurut dia, Wdi punya pengalaman mumpuni untuk lanjutkan tongkat estafet Pemerintahan Kota Pontianak usai dilantik sebagai Wali Kota Pontianak Masa Jabatan 2018-2023 bersama Wakil Wali Kota Pontianak 2018-2023 Bahasan.

“Transisinya sudah tiga bulan. Bahkan Pak Edi sudah saya lantik waktu itu melanjutkan sisa masa jabatan (Wali Kota Pontianak 2013-2018). Nyusun anggaran, Beliau sudah. Artinya, beliau sudah paham betul dan tahu banyak tentang Pontianak,” ungkapnya saat diwawancarai awak media usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak Masa Jabatan 2018-2023 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (23/12/2018).

Baca: Walikota Pontianak di Lantik, Ini Harapan Masyarakat Kota Pontianak Pada Edi-Bahasan

Baca: Midji Minta Edi-Bahasan Tak Kompromi Dengan Kontraktor Tak Becus Kerja Saat Membangun Infrastruktur

Midji sapaannya meminta Edi dan Bahasan tetap tegas dalam menegakkan aturan berlaku guna mewujudkan kebersihan, kenyamanan dan ketertiban Kota Pontianak.

“Kalau saya, hal-hal kecil selalu lapor dan langsung telepon. Ada plastik saja di jalan yang mengganggu, saya suruh bersihkan. Ada orang duduk di perempatan lampu merah, saya tetap telepon Satpol PP supaya diamankan. Hal-hal sepeti itu penting untuk kota,” terangnya.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu berpesan masih ada pekerjaan rumah atau PR yang masih harus dituntaskan oleh pemerintahan Edi-Bahasan. Pembangunan dan penataan Kecamatan Pontianak Utara misalnya, masih perlu dibenahi agar bersih dan rapi.

“Dari enam Kecamatan, tinggal Pontianak Utara saja. Tuntaskan saja, kan ada Pak Bahasan. Kalau Pontianak Utara sudah bersih dan tertib, maka Pontianak ini menjadi Kota bersih dan tertib. Tinggal bagaimana cara mengurangi kemacetan di Jembatan Kapuas I dan Jembatan Landak I,” pintanya.

Khusus wilayah Jembatan Landak, Midji menyatakan jika proyek pembangunan Jembatan Landak II selesai maka jadi satu diantara upaya mengurangi kemacetan di Kota Pontianak.

“Insyaallah, kalau selesai maka sudah tertangani. Saya yakin kemacetan akan semakin berkurang. Cuma kita perlu berpikir bagaimana membangun satu jembatan lagi,” imbuhnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, terang dia, harus berpikir keras mencari lokasi pembangunan jembatan. Jika dibangun di wilayah Batu Layang, tentu mempertimbangkan padatnya lalu lintas kapal di alur sungai.

Jika menunggu pembangunan jembatan gantung atau terowongan bawah laut yang rencananya dibuat tentu membutuhkan waktu agak lama karena berharap kucuran dana dari Pemerintah Pusat.

“Sekarang ada 14 proyek strategis nasional yang selama ini ditunda. Artinya, kalau mengharapkan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak mungkin. Jadi, kita berpikir mencari solusi terbaik,” katanya.

“Mungkin bisa saja, feri-feri Pemda khusus untuk kendaraan roda dua dari Pontianak Utara ke Kota Pontianak beberapa titik bisa. Tapi itu belum bisa terimplementasi karena sesuatu hal,” tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved