Midji Minta Edi-Bahasan Tak Kompromi Dengan Kontraktor Tak Becus Kerja Saat Membangun Infrastruktur
Terutama, Edi-bahasan dimintanya untuk mengimplementasikan program yang sudah berjalan dan program yang tertuang dalam visi-misi.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi telah melantik Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak.
Pelantikan yang dilangsungkan di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Midji banyak memberikan wejangan pada kepala daerah yang akan memimpin Pontianak tersebut.
Baca: Hadiri Pelantikan Wali Kota, Kapolresta Pontianak Siap Dukung Program Pemerintahan Kota Pontianak
Baca: Foto-foto Pelantikan Edi Rusdi Kamtono-Bahasan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak
Terutama, Edi-bahasan dimintanya untuk mengimplementasikan program yang sudah berjalan dan program yang tertuang dalam visi-misi.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini, meminta Edi-Bahasan memahami hal sekecil apapun terhadap Kota Pontianak ini, sehingga mampu membuat masyarakat setempat merasa nyaman dan setiap program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.
"Sebagai pemimpin harus paham betul dan tahu selul-beluk hal sekecil apapun mengenai persoalan yang ada, bahkan sampai mengenai pemangkasan pohon harus tahu itu,"ucap Midji memberikan wejangan pada Edi-Bahasan, Minggu (23/12/2018).
Midji mengingatkan soal seorang pemimpin harus tegas, jangan takut menegakan aturan. Terlebih sebagai kepala daerah jangan pernah takut tida populer karena aturan yang bertentangan dengan segelintir orang. Saat 2012 Midji pernah mengajukan lebih 1200 orang Kota Pontianak dipengadilan akibat melanggar Perda, oleh karena itulah ia meminta Edi-Bahasan jangan segan menindak orang yang tak taat aturan dan melanggar.
"Pemimpin harus mempunyai ketegasan dan berani tidak memandang bulu menegakan aturan. Pak Edi harus berani mengambil tindakan hukum. Masyarakat kita ingin ada penegakan hukum, jangan pernah kompromi kalau sudah melanggar," ujarnya.
Saat melakukan pembangunan infrastruktur, Midji sampaikan jangan kompromi dengan kontraktor yang tak becus, kerja dangan kualitas jelek dan jangan mau dikendalikan oleh siapapun dalam membuat dan atau mengambil suatu kebijakan atau putusan.
"Kerena otoritas semua itu ada di tangan kepala daerah dan wakil yang sudah diayomi dengan aturan," kata Midji pada Edi-Bahasan.
Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi-Bahasan harus pastikan apa yang diomongkan iitu yang dilakukan agar kepercayaan publik baik.
Selain itu, ia meminta agar Wali Kota Pontianak dapat memperhatikan pendidikan dengan meningkatkan sumber daya manusia, karena di Pontianak tidak mempunyai SDA maka membuatnya mampu bersaing adalah dengan meningkatkan SDMnya.
Sisi penggunaan anggaran, Midji tegas memberikan peringatan pada Edi-Bahasan harus mengedepankan transparansi dan gunakan anggaran dengan efisien untuk kemajuan kota.
"Menjadi pemimpin yang transparan dan tegakan aturan dengan adil, maka kepercayaan dari masyarakat akan didapat. Setelah adanya kepercayaan maka roda pemerintah dan pembangunan semakin cepat dan baik,"" ujarnya.