Parkir di Taman Alun-alun Kapuas Gratis, Pengunjung Resah Pencurian Helm Marak
Ia beranggapan pembebasan tarif parkir di taman ini seperti simalakama bagi pengunjung, ada yang di untungkan dan ada yang dirugikan.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ya' M Nurul Anshory
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mulai 21 November 2018, Taman Alun-alun kapuas tak lagi dipungut biaya parkir kendaraan.
Kebijakan itu disambut positif pengunjung. Namun, keetiadaan tukang parkir membuat pengunjung sering kehilangan helm.
Dijumpai tribunpontianak.co.id, Minggu (23/12), salah satu pengunjung Dede (37) mengatakan selama ini tukang parkir di Alun-alun Kapuas selalu menarik tarif parkir pada pengunjung namun setelah ada spanduk yang dipasang oleh Dinas Perhubungan sudah tidak ada lagi tukang parkir di taman tersebut.
Baca: Harap Lebih Dekat dengan Masyarakat, Polsek Siantan Gelar Sunatan Massal dan Bekam
"Bagus juga kalo main-main kesini tidak bayar parkir lagi, kalau dulu selalu ada tukang parkirnya di sini, semenjak ada spanduk didepan itu sudah gratis sekarang " ujarnya.
Ada beberapa spanduk yang dipasang oleh Dinas Perhubungan di dalam Alun-alun Kapuas bertuliskan pemberitahuan bahwa sejak tanggal 21 November 2018 tarif parkir digratiskan.
Namun disitu menyatakan hanya sementara, dan jika ada kehilangan menjadi tanggung jawab pengunjung.
Empat orang petugas dari Dinas Perhubungan tampak berjaga didepan pintu masuk taman, salah satu dari mereka mengatakan baru saja ada yang kehilangan helm di lokasi parkir taman.
Ia mengatakan tak bisa mengontrol semua aktivitas di parkiran taman dengan alasan maling helm lebih cerdik dan cekatan.
Baca: Tahun Politik, Rektor UPB dan Untan Komit Jaga Netralitas Kampus
Salah satu petugas kebersihan, Budi (24) mengatakan semenjak tidak ada tukang parkir yang menjaga, sering terjadi kehilangan helm.
Pengunjung lain Meliana (51) membenarkan bahwa sekiar pukul 09:00 WIB ada yang kehilangan helm di taman tersebut.
Ia beranggapan pembebasan tarif parkir di taman ini seperti simalakama bagi pengunjung, ada yang di untungkan dan ada yang dirugikan.