Membanggakan, Masih Berusia 10 Tahun Kerensia Valeria Berprestasi di World Mathematics
Siswi Tunas Bangsa, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kerensia Valeria berhasil mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Siswi Tunas Bangsa, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kerensia Valeria berhasil mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia, lantaran mampu berprestasi diajang dunia.
Berusia 10 tahun, Kerensia sudah memberikan yang terbaik bagi bangsanya.
Ia berhasil memperoleh medali perak ajang 9th World Mathematics Team Championship (WMTC) yang diadakan di Varna, Bulgaria 21-25 November 2018 lalu.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Pontianak, putri ketiga pasangan Christiansen dan Vitalia Lim, berhasil menjadi satu diantara peserta terbaik dari 16 negara dan lima benua yang mengikuti konpetisi.
Baca: Pertamina Kenalkan Balkondes Wringin Putih Sebagai Tujuan Wisata Kepada Jurnalis Kalimantan
Christiansen menyebut anaknya merupakan satu-satunya pelajar tingkat SD dari Indonesia yang mendapat medali perak pada kompetisi matematika tingkat dunia kali ini. Dengan prestasi itu, Kerensia mendapat apresiasi dari Duta Besar Indonesia-Bulgaria di Sofia.
"Pihak Kedubes mengirim perwakilan untuk mendampingi tim Indonesia di Kria Varna dan itu kotanya cukup jauh sekitar enam jam perjalanan ke dari ibu kota Bulgaria," ucap Cristiansen dalam rilis yang diterima..
Sebagai orangtua, ia sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh putrinya itu. Ini merupakan serentetan prestasi yang diraih anaknya. Juli lalu, Kerensia sukses di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018.
Christiansen menceritakan sedikit mengenai WMTC merupakan lomba matematika yang sangat bergengsi di dunia. Diselenggarakan oleh sebuah komite yang diketuai Prof Quan K Lam, yakni ahli matematika dari University of California di USA.
Sementara itu, Kepala Sekolah TK dan SD Tunas Bangsa, Agustin Madjid mengaku sangat bangga atas prestasi muridnya itu.
Kerensia mengikuti kejuaraan internasional tak terlepas dari inisiatif dari orangtuanya.
"Orang tua Kerensia melihat potensi anaknya sehingga dia mencari kejuaraan lain untuk mengasah kemampuannya. Sekolah mendukung seratus persen karena ini juga akan memberikan kontribusi bagi sekolah," akhirnya.