Masyarakat Suti Semarang Damba Infrastruktur, Daniel Johan Janji Sambungkan ke Pusat
Anggota DPR RI, Daniel Johan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPR RI, Daniel Johan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang, Sabtu (06/10/2019).
Perjalanan ke kecamatan yang memiliki delapan desa tersebut tidaklah mudah dan cepat. Setidaknya memerlukan waktu sekitar lima jam untuk sampai.
Medan yang dilalui juga berat, serta transportasi yang tidak bisa sembarangan. Haruslah mobil yang double garda serta telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk tiba kelokasi.
Baca: Doni Tahanan Yang Jadi Otak Penggerak Banyak Kasus Pidana, Bakal Hadapi 3 Persidangan Berbeda
Terlebih harus melewati setidaknya empat sampai lima anak sungai yang tidak berjembatan, dan jika pun ada, jembatan hanya terbuat dari swadaya masyarakat memanfaatkan kayu dihutan.
Bahkan, terkadang mobil sejenis hilux yang tidak dimodifikasipun bakal amblas dan terkadang harus "berenang" di Sungai yang memili jembatan gantung kurang layak.
Memulai perjalanan dari Ibu Kota Bengkayang sekitar pukul 07.30 WIB pagi hari, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan baru bisa tiba menyapa masyarakat Suti Semarang sekitar pukul 12.00 WIB.
Menggunakan kaos bewarna merah dengan celana kain serta sepatu yang stylish, Daniel pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Baca: Doni Tahanan Yang Jadi Otak Penggerak Banyak Kasus Pidana, Bakal Hadapi 3 Persidangan Berbeda
"Ini desa ke 935 yang saya kunjungi. Waktu kampanye pemilu kemarin 809 desa se Kalbar, bersalaman langsung dengan 29 ribu orang. Setelah dilantik saya kembali 809 desa tersebut, dan setahun terakhir baru ke desa-desa baru. Dari 935 saya kunjungi, Suti Semarang nomor satu, paling jelek jalannya," guyon Daniel yang disambut tawa dan riuh tepuk tangan para masyarakat yang telah berkumpul di Aula Kantor Camat.
Untuk diketahui, mayoritas masyarakat di Suti Semarang pun mengeluhkan terkait infrastruktur seperti jalan dan jembatan kepada Daniel Johan. Hal ini pun dipertegas oleh Kades Cempaka Putih, Komidi.
Menurutnya, masyarakat sangat mendambakan jalan dan jembatan terlebih jika listrik dapat dipenuhi.
Selain itu juga, Komidi mengharapkan agar adanya perbaikan harga dari komoditas penghasilan masyarakat Suti Semarang seperti Karet dan hasil perkebunan seperti Sahang.
Diceritakannya, akibat infrastruktur yang kurang memadai, harga semen persatu sak begitu tiba di Suti Semarang dapat mencapai Rp. 175 ribu, begitu juga pasir yang perkubiknya mencapai Rp. 600 ribu.
"Harga tiga kilo karet sekarang hanya bisa mendapat satu kilo beras, Kami berharap agar jalan kami dapat segera diaspal," katanya.
Sementara itu, Plt Camat Suti Semarang, Rudi Hartono mengatakan jika pihaknya selalu mengusulkan perbaikan terkait infrastruktur menuju Suti Semarang.