Kobarkan Semangat Tahun Baru Islam, Ketua MUI Kalbar Ajak Perbaiki Iman
Jadi harus ada evaluasi terhadap apa yang di lakukan tahun lalu dan menyongsong tahun selanjutnya
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua MUI Kalbar HM Basri mengatakan, dengan semangat tahun baru Islam sudah seharusnya juga mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan dalam menyongsong tahun politik 2019.
Menurutnya, dengan momen ini sudah seharusnya semua pihak menyudahi pertikaian dan saling tuding ataupun berkomentar buruk di media sosial karena masalah pemilu.
Untuk itu, momentum tahun baru Islam ini cocok untuk di jadikan sebagai sebuah momentum introspeksi diri untuk tidak lagi saling tuding dan berkomentar yang membuat persatuan dan kesatuan retak.
"Sewaktu Rasullullah pindah ke Madinah, itu ada piagam Madinah. Yaitu perjanjian yang mengikat untuk menyatukan kaum Anshar dan Muhajirin," ujarnya.
"Dimana didalam perjanjian tersebut mengikat kedua kubu yang saling bertikai dan di ikat dengan persatuan antara keduanya. Antara masyarakat Makkah dan Madinah sehingga tidak ada lagi dikotomi antara keduanya," jelasnya.
Baca: Perhiasan Putri Arab Saudi Senilai Rp 13,8 Miliar Raib Digondol Maling di Kamar Hotel Paris
Ia menjelaskan, tidak hanya itu. Pada waktu itu Rasulullah juga membuat kontrak atau perjanjian antara Yahudi dan Nasrani sehingga keduanya bisa saling menghormati dan menghargai antara satu sama lainnya.
Oleh karenanya, ia mengatakan momentum ini harus di artikan lebih luas lagi. Tidak hanya bagi sesama agama (Islam), tapi melainkan juga untuk yang berbeda agama. Hal itu semata-mata untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Memang momentum ini kita artikan lebih luas lagi, untuk menyatukan semuanya. Jadi semuanya baik antara sesama agama dan juga yang berbeda agama, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita," sambungnya.
Masih menurut ketua MUI Kalbar, dalam menyongsong pilpres juga demikian adanya. Masyarakat harus menyikapinya sebagai sebuah pesta demokrasi, untuk itu agar bisa saling menghormati dan menghargai sesama.
Baca: Disuguhi Kacang Mete Tak Layak Makan di Pesawat, Presiden Maithripala Sirisena Marah
"Dalam menyongsong pilpres nanti juga begitu, kita sama seperti pilkada kemarin. Kita berpesta demokrasi, jangan karena beda pilihan lalu kita bentrok (terpecah belah) sayang sekali," pungkasnya.
Di akhir wawancara, ia meminta kepada semua pihak untuk merayakannya tahun baru Islam dengan khidmat dan introspeksi diri. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki kualitas iman sekarang insan.
"Kita rayakan dengan khidmat, kita merenungkan bahwa umur kita hitungannya bertambah satu tahun, tapi kesempatan berkurang satu tahun. Jadi harus ada evaluasi terhadap apa yang di lakukan tahun lalu dan menyongsong tahun selanjutnya," tutupnya