Sutarmidji: Kalbar Saat ini Tidak Ada Data Yang Akurat, Tepat dan Terpadu
Kelemahan kita sekarang ini tidak ada satu data. Data Bappeda beda, BPS beda dan data pemerintah beda.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan kelemahan Pemerintah Provinsi Kalbar saat ini adalah tidak ada data yang akurat, tepat dan terpadu. Kenyataan ini berpengaruh terhadap upaya-upaya percepatan pembangunan.
“Kelemahan kita sekarang ini tidak ada satu data. Data Bappeda beda, BPS beda dan data pemerintah beda. Sehingga, yang harus kita ubah adalah kita harus punya satu data. Ini yang jadi acuan kita semua supaya infrastruktur dan capaian-capaian itu jelas,” ungkapnya saat diwawancarai awak media usai Sidang Paripurna Istimewa dengan agenda penyampaian pidato pertama Gubernur Kalbar Masa Jabatan 2018-2023 di ruang Balairung Sari, Kantor DPRD Kalbar, Jalan Ahmad Yani 1 Pontianak, Senin (10/9/2018).
Baca: Herman Hofi: Manajemen Pertamina Dalam Penyaluran Gas LPG Subsidi Amburadul
Ia tidak menampik bahwa tidak adanya keterpaduan dan kesamaan data ini mengakibatkan adanya kelemahan-kelemahan karena beberapa variabel yang ada. Beberapa capaian tidak signifikan dengan kondisi real Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Saya ambil contoh misalnya. Kita inflasi rendah, ginie ratio bagus sekitar 0,33. Tingkat nasional saja 0,39 loh. Artinya, kesenjangan antara orang kaya dan miskin itu tidak begitu dalam. Berbagai data menunjukkan harusnya kita tidak berada di posisi 29,” katanya.