Setahun Sandang Kota Layak Pemuda, Pontianak Harus Mampu Mempertahankannya
Itulah mengapa, menurut Nawari, pemerintah Kota Pontianak selalu berupa memberi stimulan melalu program-program yang dapat menggali
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hampir setahun menyandang Kota Layak Pemuda (KLP) tingkat utama, tentu saja Kota Pontianak harus mampu mempertahankan hal itu.
Ditemui Tribun, mewakili Kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Kepala Bidang Kepemudaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Drs. Nawari tentu membenarkan hal itu.
Baca: Penampilan Finalis Pada Grand Final Pemilihan Puteri Yamaha Lexi di Ayani Megamall
Baca: Tuntas, Berikut Daftar Pemenang Putaran Final School Got Talent 2018
Sebagai pelaksana amanah regulasi, hal itu juga menjadi pencapaian yang membanggakan bagi pemerintah Kota Pontianak yang perlu untuk terus dipelihara.
Apalagi menjelang usia ke 247 tahun ini, dan kita tahu bahwa pemuda selalu menjadi tonggak penerus bangsa, tak terkecuali bagi keberlangsunga dan kemajuan Kota Pontianak kedepan.
Baca: Riil Hijrah, Komunitas Dakwah yang Punya Konsep Kekinian
Itulah mengapa, menurut Nawari, pemerintah Kota Pontianak selalu berupa memberi stimulan melalu program-program yang dapat menggali serta melibatkan para anak muda dengan berbagai bidang.
Mulai dari bidang teknologi, lingkungan hidup hingga kegiatan seperti pertukaran pemuda antar negara, yang dapat mencerminkan kreativitas para pemuda.
"Menciptakan pemuda hebat dan terus melakukan regenaresasi, itu yang penting," katanya.
Tentu saja juga tergantung bagaimana pemuda, menciptakan hubungan yang erat terhadap lingkungannya.
"Terpenting, kita bisa meningkatkan mutu standarisasi kepemudaan, semua sektor dan program kepemudaan," katanya.
Sedangkan untuk meningkatkan mutu tersebut, harus ada perhatian penuh dari pemerintah, agar pemuda juga dapat terlibat dalam berbagai program.
"Mutu standar anak muda Pontianak ini bisa diperhitungkan, karena usia produktif lebih besar dari yang tidak produtif," pungkasnya.