Kisah Heroik Personel Polsek Jawai dan Masyarakat Selamatkan Sidik dari Kepungan Api

Dari kesaksian Sidik, sebelumnya kobaran api terlihat sekira pukul 13.00 Wib dari arah Desa Sarang Burung Kuala.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
Dok Humas Polres Sambas
Foto seusai evakuasi korban terjebak di dalam sebuah pondok kebakaran hutan dan lahan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Empat personel Polsek Jawai bersama masyarakat menantang maut untuk menyelamatkan seorang warga yang terjebak di dalam kepungan api dan asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kamis (23/8/2018).

Ditengah gelapnya suasana malam, yang seketika kemudian berubah menjadi terang karena di sebabkan oleh besarnya api kebakaran hutan yang melanda Desa Sarang Burung Usrat.

Kebakaran yang melanda lahan gambut di Dusun Timur RT 16 RW 8 pada hari selasa (21/8) pukul 23.30 Wib, telah menyebabkan seorang warga terjebak didalam pondok dilahan yang terbakar di Dusun Timur. 

Baca: Semarak Idul Adha, Rubiyanto: Tahun Ini Hewan Kurban Meningkat dari Tahun Lalu

Mendapatkan kabar tersebut, Kapolsek Jawai IPTU Ronald Deny Napitupulu lansung meminta kepada Bhabinkamtimas Desa Sarang Burung Usrat Brigpol Farid Munandar untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan kepada warga tersebut.

Bersama - sama dengan manggala Agni, Kepala Desa dan perangkatnya serta masyarakat peduli api yang berada di sekitar lokasi. Farid lansung bergerak melaksanakan tugasnya.

Sesampainya di lokasi, dengan sigap Farid beserta 23 orang lainya langsung melakukan upaya penyelamatan terhadap warga yang kemudian diketahui bernama Sidik.

Upaya penyelamatan berjalan cukup alot, karena disebabkan Sidik tidak mau keluar  dan dibawa oleh petugas. Namun berkat kepiawaian Farid dan masyarakat, akhirnya Sidik mau di bujuk untuk diajak keluar dari lokasi (pondok) dengan cara diambing oleh masyarakat.

Sekira pukul 00.45 Wib, Sidik dapat di evakuasi kerumah Mawardi di Dusun Harapan RT 12 RW 06 Desa Sarang Burung Usrat dalam keadaan sehat dan tidak ada mengalami luka bakar.

Dari kesaksian Sidik, sebelumnya kobaran api terlihat sekira pukul 13.00 Wib dari arah Desa Sarang Burung Kuala.

Akan tetapi, karena merasa jarak api dengan pondoknya sangat jauh, Sidik memutuskan untuk bertahan di Pondoknya.

Namun saat hari semakin malam, kobaran api dan asap tebal semakin mendekat mengelilingi pondoknya. Oleh karena itulah, ia terjebak didalam tebalnya asap tersebut.

Baca: Edi Tansuri Berharap Idul Adha Bisa Jadi Sarana Bentuk Masyarakat Sebagai Lilin Kehidupan

Akan tetapi, dengan kesigapan pihak-pihak terkait. Akhirnya Sidik bisa diselamatkan. "Semakin malam apinya semakin besar, dan asapnya tebal hingga mengelilingi," tuturnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved