Perkembangan Pesat GMP Napza Untan Bertempur Lawan Narkoba
Banyak agenda yang telah digelar dalam upaya perangi narkoba. Pertumbuhan anggota dan regenerasinya pun terbilang cukup sehat.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gerakan Mahasiswa Peduli Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya atau GMP Napza Untan didirikan sejak 2003 silam. Lebih dari satu dekade, perkembangan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan kampus Untan ini terbilang cukup pesat.
Banyak agenda yang telah digelar dalam upaya perangi narkoba. Pertumbuhan anggota dan regenerasinya pun terbilang cukup sehat.
“Sejauh ini, GMP Napza Untan sudah berjalan dengan baik. Sesuai peran dan fungsinya sebagai gerakan mahasiswa peduli napza,” ungkap ketua Gema Peduli Napza Untan, Muhammad Said (23), Rabu (04/07/2018).
Baca: Dampak Negatif Mengancam, GMP Napza Untan Perangi Narkoba
Mahasiswa Fisip Untan ini juga menuturkan, sejauh ini, katanya, ada banyak kegiatan yang sudah digelar pihaknya. Upaya positif guna mengkampanyekan stop narkoba, khususnya di kalangan mahasiswa dan pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa.
Sejauh ini, ada sekitar lebih dari 300 mahasiswa dari berbagai fakultas di Untan yang telah bergabung sebagai anggota di UKM ini. Menjadi relawan mengkampanyekan perang terhadap narkoba.
Dari jumlah itu, 30 di antaranya tercatat sebagai pengurus lembaga. Sedangkan sekitar 150 lainnya sebagai anggota aktif.
Dalam melaksanakan programnya, GMP Napza Untan membagi organisasinya dalam 4 bidang. Pertama, bidang pendidikan dan latihan anggota.
Bidang ini berfokus pada program diklat ini. Mulai dari tahap pertama adalah recruitment anggota baru, sampai memberikan pemahaman tentang narkoba kepada anggota.
Ke dua yakni bidang kampanye dan pencegahan. Bidang ini merupakan bidang dimana para anggota selalu turun dalam banyak event untuk mensosialisasikan perang terhadap narkoba.
“Bidang ini juga sering turun ke kampus-kampus dan sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan stop narkoba. Bahkan kami sering juga dipanggil untuk mengisi materi tentang penyalahgunaan narkoba,” lanjutnya.
Sedangkan bidang ke tiga, yakni kajian dan advokasi. Bidang ini, katanya, programnya berupa kajian rutin setiap sebulan sekali, yang diadakan kajian dan diskusi mengenai jenis-jenis narkoba, kemudian advokasi dan bantuan konsultasi ketika ada mahasiswa yang sudah menggunakan barang haram ini.
Adapun bidang yang terakhir, yakni pengembangan profesi dan inventaris. “Pengembangan profesi bagi kami sangat penting, karena mengingat mahasiswa sekarang kadang suka menghabiskan uang dibanding menghasilkan uang,” lanjutnya.
Program pengembangan profesi, ungkapnya, satu di antaranya yakni latihan manajemen dan kewirausahaan serta skil personal. Kebutuhan tiap anggota, coba dibantu untuk dikembangkan. Sedangkan inventaris, berperan untuk menyediakan segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas.
Baca: Ini Analisa Angah Persipon, Negara yang Keluar Sebagai Juara Dunia
Ke depan, banyak agenda yang akan digelar pihaknya dalam mengkampanyekan gerakan perang terhadap narkoba. Sebagaimana yang telah konsisten dilaksanakan pihaknya dalam waktu-waktu belakangan.