BBM Jenis Pertamax Naik, Ini Tanggapan Kohati HMI Komisariat Syariah Cabang Pontianak

Hal itu disebabkan karena kenaikan yang berkisar antara Rp 600 hingga Rp 900 per liter tidak terlalu besar.

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/M WAWAN GUNAWAN
Lia lestari Anggota HMI Komisariat Syariah Cabang Pontianak 

Citizen Reporter

Anggota HMI Komisariat Syari'ah

Tio Rizki Kurniawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK,- Keputusan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax dan Dex Series yang mulai berlaku 1 Juli 2018 lalu, mendapat sorotan banyak kalangan, Rabu (4/07/2018).

Tidak terkecuali dari Kohati HMI Komisariat Syariah Lia lestari, Lia menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax adalah langkah yang wajar yang dilakukan oleh pemerintah.

Hal itu menurutnya adalah bagian dari corporate action PT Pertamina (persero). Dia juga mengatakan, kenaikan harga Pertamax dan BBM jenis non subsidi tidak akan mempengaruhi inflasi.

Baca: Kebakaran Rumah di Gang Merak, Diduga Warga Tak Waras Jadi Pelaku Pembakaran

Hal itu disebabkan karena kenaikan yang berkisar antara Rp 600 hingga Rp 900 per liter tidak terlalu besar.

Lia pum menilai, keputusan Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi merupakan langkah yang wajar.

Sebab, saat ini harga minyak dunia sudah mencapai 70 dolar per barel. Artinya, jika Pertamina tidak menaikkan harga jual maka akan membuka peluang potential lost keuangan pertamina.

"Ini sebagai upaya untuk mengurangi potensial lost keuangan Pertamina. Harga minyak dunia terus merangkak naik," ujar mahasiswa ekonomi ini, Minggu (4/7).

Lia juga mengatakan Pertamax juga hanya di konsumsi oleh kalangan ekonomi menengah keatas, jadi oleh karenanya itu hal yang wajar.

"Kalau jenis Pertamax hanya dikonsumsi bagi kalangan menengah ke atas, Jadi menurut saya wajar itu adalah corporate action," kata Lia.

Baca: Ini Identitas Korban Kebakaran Rumah di Gang Merak, Kondisinya Mengenaskan!

Masih menurut Lia, Pertamax juga bukanlah bahan bakar yang dibutuhkan masyarakat banyak, khususnya kelas menengah ke bawah. Sehingga kenaikan tersebut tidak akan mengganggu perekonomian rakyat.

Tetapi Lia tetap meminta kepada pemerintah dan Pertamina untuk memikirkan konsekuensi dari kenaikan BBM Pertamax ini.

Sebab, kenaikan tersebut dapat berimbas pada kelangkaan BBM premium atau Pertalite. Oleh karena permintaan yang meningkat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved