Layani Penerbitan SKKJ, RS Sungai Bangkong Terima 200 Pemohon Setiap Hari

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jelang proses pendaftaran calon legislatif pada pemilu 2019 mendatang, sejumlah persiapan lampiran berkas pendaftaran mulai dilakukan oleh para bacaleg.

Satu di antara berkas yang harus disiapkan oleh para baceleg adalah Surat Keterangan Kesehatan Jiwa (SKKJ) yang harus dikeluarkan oleh institusi rumah sakit jiwa.

Adanya persyaratan tersebut membuat layanan rumah sakit jiwa daerah Provinsi Sungai Bangkong ramai didatangi oleh para pemohon untuk mendapatkan SKKJ.

Kasubag Tata Usaha RS Jiwa Sungai Bangkong Yuliana mengatakan ramainya pemohon mengurus SKKJ mulai terjadi pasca libu lebaran atau sebelum proses pemungutan suara.

"Udah ramai sejak beberapa hari lalu, perhari bisa 200 orang yang datang mengajukan penerbitan SKKJ," ujarnya.

Dirinya mengatakan RS Jiwa Sungai Bangkong memang berwenang melakukan pelayanan pembuatan SKKJ, selain SKKJ rumah sakit jiwa sungai Bangkong juga melayani penerbitan surat keterangan bebas narkoba.

Ramainya masyarakat yang datang mengurus, sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk menambah jadwal layanan dari biasanya.

"Kita sudah membuka loket pendaftaran dari pukul 07.00 WIB hinngga pukul 12.00 WIB, para pendafatar yang sudah mendaftar harus tuntas dilayani semua, ujarnya.

Dirinya mengatakan berdasarkan Perda Provinsi Kalbar tahun 2018 tentang retribusi daerah, bahwa biaya administrasi untuk pengurusan SKKJ sebesar Rp 280ribu, untuk paket SKKJ dan Surat Keterangan Narkoba untuk para calon kepala daerah Rp 630ribu, Promosi Jabatan, Lelang Jabatan, Kedokteran, dan bidan sebesar Rp 545ribu dan TKHI Rp 475 ribu.

"Seluruh biaya yang ditarik dari proses pelayanan akan langsung masuk kedalam kas daerah," ujarnya.