DPRD Kalbar Desak Aparat Kepolisian Sikapi Kemungkinan Terorisme Masuk Lewat Perbatasan

“Kalau melalui border, saya pikir agak sulit masuk karena ada pemeriksaan. Namun, tetap pemeriksaan harus dilakukan secara selektif,” terangnya.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Kadri Amd 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Anggota DPRD Kalbar Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kadri mendesak aparat penegak hukum dan keamanan untuk menyikapi segala kemungkinan terorisme yang masuk melalui jalur-jalur perbatasan.

“Karena tidak menutup kemungkinan bisa saja masuk melalui jalan-jalan tikus perbatasan,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Selasa (12/6/2018).

Baca: DPRD Kalbar Desak Penguatan Fungsi Intelejen Antisipasi Sel-Sel Tidur Terorisme di Kalbar

Baca: Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang, Kemacetan Panjang Mengular di Batu Layang

Ia menambahkan perbatasan merupakan daerah rawan penyelundupan orang dan barang.

Kendati diakui bahwa keberadaan border atau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah dibangun oleh pemerintah sangat membantu pemeriksaan barang dan orang.

“Kalau melalui border, saya pikir agak sulit masuk karena ada pemeriksaan. Namun, tetap pemeriksaan harus dilakukan secara selektif,” terangnya.

Baca: Pangeran Charles Ternyata Punya Dukun Tempat Berkeluh Kesah, Sempat Ikut Misi di Indonesia

Kadri mengaku sempat mendengar informasi tentang adanya dugaan sel tidur terorisme yang terdeteksi oleh kepolisian di Kabupaten Kapuas Hulu beberapa waktu lalu. Terkait hal itu, ia meminta pihak kepolisian untuk menyikapi persoalan itu sesegera mungkin.

 “Itu harus segera disikapi agar tidak menimbulkan keresahan dan kekhawatiran,” katanya.

Ia menimpali diperlukan penambahan personel Kepolisian Resor (Polres) Kapuas Hulu. Hal ini merujuk pada karakteristik wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang luas dan akses infrastruktur yang masih sulit.

“Penambahan personel kepolisian guna menjamin wilayah kapuas hulu tetap aman dan terkendali. Di Kapuas Hulu, jarak tempuh antar kecamatan terbilang jauh. Ada 23 kecamatan dan 278 desa. Untuk menghindari hal tidak dinginkan memang diperlukan tenaga ekstra dari aparat keamanan,” jelasnya.

Kadri menghimbau masyarakat Kapuas Hulu dan Kalbar selalu waspada terhadap munculnya jaringan terorisme di tengah masyarakat.

Isu-isu terorisme yang beredar di masyarakat, kata Kadri, harus dicerna secara baik oleh masyarakat agar bisa disikapi dengan bijak.

“Jaga keamanan dan ketertiban di Kapuas Hulu, terlebih jelang Pilkada. Biasanya banyak isu-isu tidak baik di masyarakat. Masyarakat jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan,” tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved