Diskumindag Sambas Pantau Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok
Nisa Azwarita mengungkapkan, selain memantau harga telur, pihaknya juga menonitoring harga daging ayam.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kabid Perdagangan Diskumindag Sambas, Nisa Azwarita mengungkapkan, selain memantau harga telur, pihaknya juga menonitoring harga daging ayam.
Saat ini harga daging ayam menurutnya naik sangat melonjak tajam, jika dibandingkan kebutuhan pokok yang lain.
"Jadi daging ayam ini sekarang ada yang Rp 45 ribu per kilo. Di Jawai kemarin saya cek itu harganya Rp 50 ribu per kilo," ungkapnya, Kamis (31/5/2018).
Nisa menerangkan, pihaknya sudah berkeliling ke beberapa peternakan-peternakan besar, dan memang ternyata ketersediaan stok daging ayam memang kurang.
Baca: Warga Senang Bisa Belanja Bahan Pokok di Pasar Murah Pemkab Sambas
"Memang kurang, jadi ini disebabkan karena ayam yang diperkirakan bisa siap panen dan siap potong itu, ternyata nggak besar-besar. Itu diakibatkan karena adanya yang aturan sekarang ya tidak lagi boleh menggunakan AGP (Antibiotic Growth Promoter)," jelasnya.
Lanjutnya, memang itu baik bagi masyarakat, karena sebenarnya di Asia, larangan itu sebenarnya sudah 5 tahun yang lalu dilarang.
"Di Indonesia baru per Januari 2018 kemarin, cuma beberapa peternak kita mungkin masih belum tahu untuk membesarkannya itu memakai apa lagi. Supaya biar siap panen, karena biasanya satu bulan itu sudah satu setengah kilo beratnya, tapi sekarang beratnya hanya 8 sampai 9 ons, sehingga masih belum siap panen," terangnya.
Selain itu saja, Nisa menegaskan bahwa untuk bawang merah dan bawang putih, penambahan permintaannya tidak terlalu signifikan.
"Insya Allah cukup di pasar cukup, jadi kalau untuk kebutuhan yang lain cukup. Yang kami lihat disini memang kebutuhannya yang naik harganya itu adalah telur dan daging ayam. Daging sapi Insya Allah cukup, masih stabil harganya masih Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu per kilo," sambungnya.