Awas! Bahaya Insomnia, Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer

Sebuah penelitian menemukan mata tertutup yang tidak cukup menyebabkan sistem untuk masuk ke overdrive dan menyingkirkan sel-sel saraf yang sehat.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Net
Ilustrasi insomnia 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tidur adalah aktivitas alamiah yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Tidur membuat kita rileks dan sehat.

Tidur adalah penting untuk membersihkan sel otak 'keausan dan robek'. 

Baca: Wanita Lebih Berisiko Terkena Gangguan Tiroid, Ini 9 Cara Untuk Mencegahnya!

Baca: 7 Hal Yang Wanita Inginkan Dari Pria, Kamu Harus Tahu!

Sulit tidur di malam hari atau insomnia, selain berdampak buruk pada kesehatan tubuh, juga mempengaruhi otak.

Nah studi menemukan,  kualitas tidur yang buruk ternyata dapat meningkatkan risiko Alzheimer.

Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.

Sebuah penelitian menemukan mata tertutup saja tidak cukup, menyebabkan sistem untuk masuk ke overdrive dan menyingkirkan sel-sel saraf yang sehat.

Baca: Menghilang 4 Tahun Lalu, Pencarian Pesawat MH370 Akhirnya Dihentikan Tanpa Hasil

Baca: Ini Alasan Kamu Jangan Gunakan Handuk Untuk Mengeringkan Wajah

"Kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa bagian sinapsis secara harfiah dimakan oleh astrocytes karena kehilangan masa tidur,"ujar Penulis studi Dr Michele Bellesi, dari Marche Polytechnic University, Ancona, Italia dilansir dari Daily Mail, Rabu (30/5/2018).

Sinapsis memungkinkan impuls saraf untuk dikomunikasikan antar sel, sedangkan astrocytes adalah sel dalam sistem saraf pusat yang 'membersihkan' otak.

Penelitian sebelumnya menunjukkan pengangkatan sel-sel saraf telah dikaitkan dengan kondisi seperti penyakit Alzheimer.

Bagaimana penelitian dilakukan

Para peneliti menganalisis empat kelompok tikus yang berbeda.

Hewan pengerat di salah satu kelompok sepenuhnya beristirahat dengan diperbolehkan antara enam dan delapan jam tidur.

Hewan lain dibangunkan secara spontan.

Kelompok ketiga tidur kurang dengan terus terjaga selama delapan jam, sedangkan yang keempat secara kronis kurang tidur karena tidak diizinkan untuk mengangguk selama lima hari berturut-turut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved