Menghilang 4 Tahun Lalu, Pencarian Pesawat MH370 Akhirnya Dihentikan Tanpa Hasil
“Bagian dari motivasi kami untuk memperbarui pencarian adalah untuk mencoba memberikan jawaban bagi mereka yang terkena dampak,” ujarnya
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang menghilang empat tahun lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang penumpang tersebut berakhir dengan kegagalan.
Secara resmi pencarian tersebut juga akhirnya dihentikan, Selasa (29/5/2018).
Perusahaan pencarian, Ocean Infinity of Houston, yang telah menjelajahi dasar laut untuk mencari setiap tanda reruntuhan dengan dukungan dari pemerintah Malaysia, mengumumkan bahwa pencarian itu tidak ada bukti keberadaan pesawat.
Baca: Ngeri! Pria Bersimbah Darah di Pinggir Jalan Kagetkan Warga Sekadau
“Bagian dari motivasi kami untuk memperbarui pencarian adalah untuk mencoba memberikan jawaban bagi mereka yang terkena dampak,” ujar Oliver Plunkett, chief executive Ocean Infinity dilansir dari The New York Times, Selasa (29/5/2018) malam.
Baca: Diduga Korban Penusukan, Polisi Lakukan Penyelidikan Pria Bersimbah Darah di Sekadau
"Oleh karena itu dengan berat hati bahwa kami mengakhiri pencarian kami saat ini tanpa mencapai tujuan itu,"lanjutnya
Namun demikian, ia tidak mengesampingkan jika pencarian akan dilanjutkan kembali.
Seperti diketahui pesawat, Boeing 777 yang dioperasikan oleh Malaysia Airlines, menyimpang dari rute yang direncanakan utara pada 8 Maret 2014, karena alasan yang masih belum diketahui.
Setelah melakukan perjalanan ke selatan di atas Samudra Hindia, pesawat diyakini telah terbang selama sekitar lima jam sebelum mungkin kehabisan bahan bakar dan menghilang.
Puing-puing yang mungkin berasal dari pesawat telah hanyut di Madagaskar, Pulau Réunion dan Tanzania.
Pemerintah Australia, Malaysia dan Cina menangguhkan pencarian resmi setelah meneliti sekitar 46.000 mil persegi dari lantai Samudra Hindia dengan biaya lebih dari 2 triliun.
Para pejabat kemudian menyimpulkan bahwa situs kecelakaan yang mungkin berada jauh di utara.
Pemerintah Malaysia memulai pencarian terbaru dalam kemitraan dengan Ocean Infinity setelah tekanan dari keluarga penumpang yang hilang.
Ocean Infinity setuju untuk berpartisipasi sebagai bagian dari apa yang pemerintah Malaysia sebut perjanjian "tidak ada obat, tanpa biaya", di mana perusahaan dapat menerima hingga 1 triliun jika menemukan puing-puing atau perekam data, dan tidak ada apa pun jika tidak menemukan.
The Seabed Constructor, sebuah kapal yang dioperasikan oleh perusahaan, berangkat pada bulan Januari untuk mencari.
"Dalam kurun waktu tiga bulan pencarian, penyelidikan mencakup hampir seluas area yang sama dengan pencarian sebelumnya telah selesai dalam dua setengah tahun," kata Ocean Infinity dalam pernyataannya.