HMI Cabang Pontianak Soroti Kemunduran Semangat Pergerakan Mahasiswa

Secara umum peringatan dan perayaan 20 tahun reformasi sah-sah saja di lakukan. Namun juga harus memperhatikan kembali semangat pergerakan mahasiswa.

Editor: Madrosid
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Kepala Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) Misjuki. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Kepala Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Pontianak Misjuki mengatakan, peringatan 20 tahun reformasi bukan hanya sebagai peringatan simbolis, Senin (21/05/2018).

Menurut Juki, secara umum peringatan dan perayaan 20 tahun reformasi sah-sah saja di lakukan. Namun juga harus memperhatikan kembali semangat pergerakan mahasiswa.

Sebagaimana yang hari ini terjadi, semangat pergerakan mahasiswa cenderung menurun. Dan itu menjadi sebuah fenomena yang begitu nyata di tengah Mahasiswa.

Baca: Jenazah Adara Taista Tiba di Jakarta, Begini Ekspresi Orang Terdekatnya

Sebagaimana di ketahui tepat hari ini 20 tahun yang lalu telah terjadi peristiwa besar, dimana presiden republik Indonesia saat itu H M Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya setelah berkuasa kurang lebih 32 tahun yang kita sebut hari reformasi.

"Mengapa Hal itu bisa terjadi? Salah satunya karena ada pergerakan mahasiswa seluruh indondesia yang begitu masif, menyuarakan suara rakyat agar bapak suharto saat itu mengundurkan dari kursi presiden republik indonesia," Ujar Juki.

Sehingga kita dapat melihat begitu hebatnya pergerakan mahasiswa saat itu.

Tapi hari ini, 20 tahun pasca peristiwa tersebut pergerakan mahasiswa sudah mulai melemah seakan mati suri, hanya sedikit mahasiswa yang masih peduli dan mau menyuarakan suara rakayat atau mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yg tidak prorakyat.

"Kita dapat lihat lebih ramai mahasiswa yang nongkrong di warung kopi dari pada mahasiswa yang mau turun kejalan untuk membela rakyat. Mahasiswa saat ini, seakan tidak mau tau isu-isu yang berkembang di masyarakat dan tidak peduli terhadap masyarakat itu sendiri," Sambungnya.

Lanjutnya padahal hal itu sudah jelas tercantum di tri darma perguruan tinggi yaitu mengabdikan pada masyarakat.

"Akan tetapi mahasiswa terlalu larut dalam kesibukannya kuliah, dan hari ini mahasiswa lebih sibuk baca status orang lain dari pada baca berita Sehingga tidak peka atau tidak update terhadap isu-isu yang berkebang," ujar Mahasiswa Untan itu.

Kedepannya Juki mengajak para mahasiswa untuk berperan aktif untuk menyuarakan suara-suara rakyat. Terutama untuk anggota dan kader dari Himpunan Mahasiswa Islam cabang Pontianak.

"Saya hari ini ingin mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk berperan aktif menyuarakan suara rakyat atau kepentingan rakayat, terutama kader HMI yang memiliki sebutan sebagai kader ummat kader bangsa dan juga hal itu tercantum dalam tujuan HMI yaitu bertangung jawab terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT. Sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membela rakyat demi terwujudnya keadilan dan kemakmuran masyarakat," Tutupnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved