Tokoh Multi Etnis Ajak Masyarakat Saling Merangkul

Tentunya, kata dia, pihaknya memiliki tanggungjawab berada digaris terdepan bersama-sama aparat menjaga keamanan, khususnya di Sekadau.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIVALDI ADE MUSLIADI
Tokoh Multi Etnis Kabupaten Sekadau melakukan pernyataan sikap kutuk aksi terorisme. Dan mengajak masyarakat Kabupaten Sekadau untuk saling merangkul. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU -  Menyikapi rangkaian teror yang terjadi belakangan ini. Multi entis di Kabupaten Sekadau mengajak masyarakat Kabupaten Sekadau untuk saling merangkul.

Multi etnis Sekadau menyatakan sikap. Dengan begitu, diharapkan masyarakat selalu bersatu dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum tak bertanggungjawab.

Baca: Pegawai Yang Telat Selama Ramadan Akan Diberi Sanksi

Ketua MABM Kabupaten Sekadau, Sunardi mengatakan, pihaknya mengecam aksi teror yang terjadi belakangan ini. Ia menjelaskan, pernyataan sikap multi etnis tersebut spontanitas dilakukan menyikapi kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.

“Jangan sampai masyarakat Sekadau ikut-ikutan. Sekadau terkenal karena damainya. Apalagi saat ini memasuki ramadan, mari saling menghargai, membangun kebersamaan, kita sama, bangsa Indonesia,” ucap Sunardi, Kamis (17/5/2018).

Baca: Prof Eddy Suratman Sebut Keberhasilan Pemkot Pontianak Dapat Undang Pemda Lain untuk Belajar

Selama ini, kata dia, perhatian pemerintah kepada organisasi kemasyarakatan sangat besar.

Tentunya, kata dia, pihaknya memiliki tanggungjawab berada digaris terdepan bersama-sama aparat menjaga keamanan, khususnya di Sekadau.

“Mari bersama-sama menjaga keamanan, merangkul untuk saling menguatkan,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris MABT Kabupaten Sekadau, Julianto mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi pasca kejadian tersebut.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat terutama pengguna media sosial untuk lebih bijak.

“Jangan share informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya. Jangan justru menyebarkan rasa takut kepada masyarakat,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, beberapa diantaranya pemilik akun harus berurusan dengan aparat. Hal itu, kata Julianto, menjadi pembelajaran bagi masyarakat lainnya agar lebih bijak menggunakan media sosial.

“Gunakan media sosial dengan santun. Jangan menyakiti atau menebar fitnah, kita bersaudara,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved