Terkena Racun Nyamuk, Nasir Sebut 14 Ribu Ekor Ikan Lelenya Mati

Saya tidak pernah permasalahkan ikan yang mati itu, saya tambahkan sendiri 14 ribu lele untuk menggantikannya

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / TRY JULIANSYAH
Wadir Binmas Polda Kalbar, AKBP M Nasir menyampaikan kegunaan tambak lele di lahan Fasum, yang hasilnya untuk membangun masjid. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Wadir Binmas Polda Kalbar, M Nasir selaku pengelola tambak Lele di fasum komplek Bhayangkara Asri 2 dan Kapur Raya mengaku memang sedikit terlambat dalam membongkar tambak lele tersebut.

Namun hal tersebut diakuinya bukan tanpa alasan, dimana beberapa waktu lalu banyak ikannya tersebut yang diakibatkan racun nyamuk. 

"Jadi memang ini sedikit terlambat, karena beberapa waktu lalu saya tidak tau siapa yang menyuruh melakukan penyemprotan nyamuk di sini padahal sudah tidak ada nyamuk. Dimana dampaknya 14 ribu ekor ikan lele ini mati dari total 20 ribu ikan lele," ujarnya.

(Baca: Bangun Tambak di Fasilitas Umum, M Nasir Ngaku dapat Dukungan Kapolda Kalbar )

Sementara dengan kejadian tersebut tidak ada satupun warga yang bertanggung jawab. Akhirnya ia menambahkan kembali lele terebut yang berdampak pada semakin panjangnya waktu panen lele tersebut. 

"Saya tidak pernah permasalahkan ikan yang mati itu, saya tambahkan sendiri 14 ribu lele untuk menggantikannya. Ini karena saya sudah berjanji hasil lele untuk membangun masjid," tuturnya. 

Karena itulah ia meminta kepada warga untuk memberikan sedikit waktu tambahan untuk menunggu panen lele tersebut. 

"Karena kejadian lele yang mati itulah makanya waktunya jadi lebih lama dimana seharusnya itu sudah bisa dipanen. Karena itu saya minta ini agar diberikan waktu hingga beberapa hari setelah lebaran untuk di bongkar, karena hasilnya juga untuk pembanguan masjid," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved