Diprotes Warga, Wadir Binmas Polda Kalbar Akui Kelola Tambak Gunakan Sistem Organik Probiotik
Ini sudah organik probiotik dan inginnya saya ini memang sebagai percontohan untuk tambak lele di kawasan dekat pemukiman
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak : Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Adanya protes keras dari warga komplek Bhayangkara yang dibangun tambak lele di fasum, disambut baik oleh pengelola tambak, AKBP M Nasri. Dimana diakuinya tambak tersebut akan segera dibongkar setelah lebaran tahun ini.
"Tambak lele untuk pembangunan masjid ini ada yang bilang kurang sedap di pandang. Ini kita akomodir setelah lebaran akan dibongkar, dan ini sudah kita rencanakan, sudah omongkan ke Mulyadi, sekretaris mungkin tidak sampai ke warga," ujarnya.
(Baca: Tekan Angka Kecelakaan, Polisi Ini Ajak Remaja Pasang Plang Imbauan )
Terkait adanya keluhan warga terkait bau tidak sedap dan limbah yang merugikan warga, hal tersebut ditampik olehnya. Karena pada pengelolaan, diakuinya tambak lele tersebut menggunakan sistem organik probiotik.
"Ini tidak ada limbah lelenya, karena untuk pengelolaan lele menggunakan probiotik dengan bakteri air, pakan kita fregmentasi. Ini sudah organik probiotik dan inginnya saya ini memang sebagai percontohan untuk tambak lele di kawasan dekat pemukiman," katanya.
(Baca: Tambak Lele di Komplek Bhayangkara Asri 2 Yang Resahkan Warga Diduga Milik Perwira Polisi )
Dimana pada sistem organik probiotik ini ia juga menjelaskan berbagai tahapan dalam pengelolaan airnya. Sehingga diakuinya tidak ada limbah yang dihasilkan dari tambak tersebut.
"Karena menggunakan bakteri maka ada perubahan warna air, dari coklat pekat hingga menjadi merah. Bakteri inilah yang mengurai limbah lele tersebut, jadi dipastikan ini tidak ada limbahnya," tuturnya.