Tambah RTH, Pemkot Pontianak Manfaatkan Median Jalan dan Sudut Kota Jadi Taman Pasif
Selain itu, median-median jalan disebutnya akan dieprindah dengan tanaman hijau, sehingga menambah kehijauan Kota Pontianak,
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) memang menjadi kewajiban dari pemerintah setempat untuk menyediakannya, seiring pertumbuhan penduduk dan berkurangnya lokasi yang dapat dibuat RTH membuat Pemerintah Kota Pontianak terus berfikir untuk mencari solusi bagaimana menjadikan Pontianak sebuah kota yang hijau.
Dalam upaya menambah RTH, Pemkot Pontianak melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, memaksimalkan penataan dan menyulap sejumlah lahan jadi taman hijau.
Beberapa tahun belakangan ini , sejumlah taman telah dibangun. Seperti dua yang diresmikan di malam pergantian tahun kemarin, yakni Taman Arboretum dan Taman A Yani di sekitar kawasan Bundaran Tugu Digulis, Universitas Tanjungpura, Taman Digulis, Taman Akcaya, Taman Alun-alun Kapuas.
(Baca: 206 Pemuda Pemudi Kalbar ikuti Seleksi Calon Prajurit TNI AL )
Keberadaan taman-taman tersebut belumlah cukup, Kabid Pertamanan dan Manajemen Sistem Persampahan, Dinas PUPR Kota Pontianak, Iskandar menuturkan dengan demikian pihaknya juga memoles lokasi yang dijadikan taman pasif, sedangkan yang disebut diatas adalah taman aktif.
"Selain taman-taman besar atau taman aktif, seperti Taman Digulis, Akcaya, Alun-alun, Arboretum, Taman Ayani itu, tahun ini kita juga membangunan taman-taman di median dan sudut-sudut jalan, atau taman pasif guna memaksimalkan lahan untuk menambah RTH kita," jelas Kabid Pertamanan dan Manajemen Sistem Persampahan, Dinas PUPR Kota Pontianak, Iskandar, Sabtu (28/4/2018).
(Baca: Lepat Pisang Bisa Jadi Referensi Menu Buka Puasa, Ini Cara Buatnya )
Sejumlah kawasan di sudut kota akan ditata tahun 2018 ini dan disulap jadi taman. Satu diantaranya adalah taman di persimpangan jalan antara Jalan Ampera dan Jalan Danau Sentarum, Kota Baru. Lahan fasilitas umum di daerah itu akan dibuat ruang publik yang rindang.
Selain itu, median-median jalan disebutnya akan dieprindah dengan tanaman hijau, sehingga menambah kehijauan Kota Pontianak, serta masyarakat yang melintas akan merasa nyaman.
"Secara tidak langsung, pohon-pohon yang ditanam bisa menjadi sumber oksigen yang menyegarkan dan menyehatkan kita semua. Secara psikologis hal ini dapat memberikan kesan tertentu. Jadi kami mulailah kawasan-kawasan yang fasilitas umumnya bisa dimanfaatkan kami manfaatakan dengan membuat taman pasif untuk menambah RTH kita," ujarnya.
Iskandar juga menjelaskan, pihaknya akan menyasar RTH dalam bentuk lain, seperti di kawasan-kawasan pemukiman warga. Untuk hal ini perlu koordinasi dengan masyarakat setempat, bagaimana agar kawasan tersebut bisa dijadikan RTH kawasan pemukiman. Saat ini, sudah ada percontohan di Komplek Mandau Permai.
"Di sana ada kawasan terbuka untuk bermain terutama untuk anak-anak," ucapnya.
Pihaknya berupaya menciptakan kawasan yang ramah anak di masing-masing pemukiman. Adanya tempat bagi anak-anak untuk bermain akan membuat mereka tak perlu lagi keluar jauh dari kawasan tempat tinggalnya. Jika dekat, orang tua juga akan lebih mudah memantau kegiatan sang anak.
"Konsep ini juga kami gunakan, RTH berbentuk taman yang ramah anak. Yang seperti ini juga sudah banyak di kota lain RTH yang ramah anak," terangnya.