Tokoh Pontianak Timur Pertanyakan Prosedur Penembakan Warga Terlibat Narkoba Hingga Tewas
Penangkapan dilakukan di kediaman Jl Tritura Gang Kelinci, RT 004/ RW 003, Kelurahan Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jajaran personel Polda Kalbar berhasil menangkap dua orang tersangka narkoba dan satu diantara ditembak tewas.
Dua tersangka tersebut merupakan saudara kandung atas nama ID (35) dan ER (34).
Penangkapan dilakukan di kediaman Jl Tritura Gang Kelinci, RT 004/ RW 003, Kelurahan Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur.
Baca: Kakak Adik Ditangkap Diduga Kasus Narkoba, Polsek Pontianak Timur Siaga
Dalam peristiwa kali ini, ER tewas tertembak oleh peluru di bagian pinggulnya karena melawan petugas saat ditangkap.
Tokoh masyarakat Pontianak Timur, Saiful Mukadas menuturkan kalau ia dan beberapa anggota keluarga ER, melakukan dialog bersama pihak Polda Kalbar di Mapolsek Pontianak Timur.
Baca: Dor! Polisi Tembak Mati Tersangka Narkoba di Pontianak Timur
"Tadi saya juga bertemu anggota dari Polda di Polsek Pontianak Timur, pertemuan tadi ntuk menerima santunan atau tali kasih. Diwakili oleh saya dan ikut juga beberapa keluarga dari pihak korban," ucap Saiful Mukadas yang juga merupakan anggota DPRD Kota Pontianak, saat diwawancarai Rabu (25/4/2018).
Saat pertemuan itu, ia jelaskan pihak masyarakat dan keluarga menyampaikan banyak hal, termasuk dari Polda juga menyampaikan kronologis penembakan tersebut yang menewaskan ER.
Saiful menuturkan jika ER tewas dengan luka tembakan dibagian pinggulnya.
"Dari kami sebagai tokoh masyarakat menganggap ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh oknum polisi. Terutama terkait standar penembakan, sehingga jatuh korban itu. Apakah karena salah tembak atau apa? Kita sudah sampaikan itu artinya mungkin ada beberapa koreksi dari kepolisian," jelasnya.
Menurut Saiful jika itu memang standar harus dimatikan mati, maka ukurannya berapa kilo dan semacam apa perlawanan yang diberikan oleh pelaku dan itu merupakan permintaan dari warga Pontianak Timur.
"Kita juga meminta tindakan tegas pihak kepolisian itu bukan hanya menembak mati saja, seharusnya ada tindakan tegas menggagalkan masuknya narkoba di Pontianak ini. Mungkin yang ada di Pontianak Timur itu tidak semuanya bandar, kurir tapi juga ada korban narkoba," tegasnya.
Selaku tokoh masyarakat ia sepakat kalau narkoba iadalah penyakit masyarakat yang harus diberantas dan peran polisi sangat dibutuhkan serta peranan masyarakat juga harus ikut dalam memberantasnya tapi tetap harus dalam prosedur yang ada.