Fit And Proper Test 10 Calon Komisioner KPU Kalbar, Pengamat : Pengawasan Bersama
Namun yang perlu diperhitungkan selanjutnya, karena yang ditangani adalah wilayah Kalbar tentu memerlukan kemampuan mengorganisir
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menanggapi Fit And Proper Test 10 Calon Komisioner KPU Kalbar, Pengamat Politik Untan Dr. H. Ngusmanto, M.Si mengatakan perlu pengawasan bersama.
Sekarang yang lolos seleksi akan mengikuti Fit and Proper Test dari segi pengetahuan untuk urusan pemilu, berbagai peraturan sudah mempuni, saya bisa berkata seperti ini karena beberapa rekan yang kebetulan melakukan seleksi mengatakan jika dari segi kemampuan para 10 calon sudah oke semua.
Baca: Dua Kali Jadi Komisioner KPU, Umi : Yang Paling Berat Adalah Tanggung Jawabnya
Namun yang perlu diperhitungkan selanjutnya, karena yang ditangani adalah wilayah Kalbar tentu memerlukan kemampuan mengorganisir semua wilayah, dan kemampuan untuk melihat kondisi Kalbar.
Kemudian yang juga tidak kalah penting adalah pengetahuan dalam hal perundang-undangan tentang pilkada, pilpres dan sejenisnya harus dikuasai, selain itu juga diperlukan kesiapan mental oleh tekanan publik, hal itu bisa menjadi kriteria dari fit and proper test.
Baca: Suasana Sosialisasi PKPU oleh KPU Kalbar kepada Balon Anggota DPD Kalbar
Memang jika timsel yang diutus oleh KPU saya yakin tidak ada kepentingan untuk titip menitip, saya percaya 100 persen. Namun kita tidak tau jika dari para calon komisiomer tersebut ada yang bermain dibelakang oleh partai besar maupun penguasa karena punya kepentingan besar pula, titipan partai besar maupun penguasa yang dikhawatirkan.
Untuk itu, saya mengharapkan KPU pusat yang melaksanakan fit and proper test tidak melihat faktor tekanan dari sisi penguasa termasuk parpol yang besar.
Mengenai pergantian antar waktu komisiomer KPU merupakan kewenangan dari KPU pusat, tentu dengan digantikan oleh sisa lima orang yang belum lolos karena ke-10 orang sudah mengikuti fit and proper test.
Jadi, karena penyelanggara itu punya tanggung jawab besar suksesnya pemilu, maka tentu harus didukung oleh Panwas dan Pemerintah, termasuk parpol dan media massa, suksesnya penyelenggaraan bukan saja oleh KPU namun kontribusi stake holder dan berbagai pihak untuk saling membantu.
Kuncinya adalah KPU, Komisionernya harus netral, tunjukan objektif, netral pada siapapun, dan dilayani sebaik mungkin, saya tentu sangat berharap yang terpilih adalah terbaik dari yang baik sehingga bisa menjalan tugas dengan sebaik mungkin sebagai penyelenggara guna demokrasi lebih baik lagi.