Dekan Teknik Untan Paparkan Persoalan Transportasi dan Dampaknya

Empat persoalan itu adalah ledakan penduduk, kesadaran masyarakat, infrastruktur, dan juga aspek politik.

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / FILE
Dekan Teknik Untan, Rustamaji 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Dekan fakulltas Teknik Universitas Tanjungpura Dr Rer Nat IR RM Rustamaji MT menjelaskan, sedikitnya ada empat persoalan transportasi yang ada di Kota Pontianak dan ada dua dampak dari persoalan tersebut.

Empat persoalan itu adalah ledakan penduduk, kesadaran masyarakat, infrastruktur, dan juga aspek politik. Aspek politik ini berupa persetujuan pemerintah dengan dewan.

Baca: Jumlah Kendaraan Tembus Sejuta, MTI Ajak Carikan Solusi Kemacetan

"Yang pertama itu akibat dari ledakan penduduk dan urbanisasi, kedua kesadaran bersama, tiga infrastruktur dan terakhir biasanya dalam teori adalah aspek politik," ungkap Rustamaji usai Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di ruang sidang utama Fakultas Teknik Untan Pontianak, Rabu (11/04/2018).

Kemacetan lalu lintas saat menaiki Jembatan Landak di Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini.
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kemacetan lalu lintas saat menaiki Jembatan Landak di Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Ledakan penduduk itu sendiri menurut rustamaji disebabkan oleh daya tarik kota, banyak aktivitas dan juga urbanisasi. Sehingga mengakibatkan volume kendaraan yang berlebihan.

Dari persoalan tersebut maka akan memunculkan sedikitnya dua dampak. Yaitu dampak sosial dan dan dampak lingkungan.

"Paling tidak ada dua, yaitu dampak sosial dan dampak lingkungan," tuturnya.

Baca: Mencari Solusi Kemacetan Kota Pontianak , Tak Mudah Hidupkan Angkutan Massal

Akibatnya akan terjadi kemacetan (dampak sosial) dan masalah kesehatan, juga masalah polusi (dampak lingkungan) yang berimbas pada semuanya.

Lanjut dekan dan juga pengajar di Teknik sipil ini, saat bicara masyarakat transportasi, maka pertanyaan siapa yang tidak perlu transportasi dan siapa yang tidak perlu pergerakan (transportasi) akses, semuanya perlu.

"Karena semua orang berkepentingan dan perlu mendapatkan aksesibilitas yang baik dan seharusnya semua orang juga perduli dan memikirkan jalan keluarnya," imbuh Rustamaji.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved