Kalbar Masuk Dalam Lima Provinsi Atensi Khusus Kasus Stunting se-Indonesia

Stunting yakni masalah kurang gizi kronis karena pemenuhan asupan gizi tidak sesuai kebutuhan dalam jangka waktu cukup lama.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FILE
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Andy Jap. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalimantan Barat mengatakan Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi satu dari lima provinsi se-Indonesia yang mendapat atensi khusus masalah kesehatan stunting dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Stunting yakni masalah kurang gizi kronis karena pemenuhan asupan gizi tidak sesuai kebutuhan dalam jangka waktu cukup lama.

Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan berat dan tinggi badan anak terhambat.

Baca: Tak Banyak Yang Tahu, Ini Bisnis Yang Digeluti Ayah Shireeen Sungkar

 “Kalbar masuk dalam perhatian khusus Pemerintah Pusat. Tapi, kita bersyukur bahwa sekarang posisinya mengalami penurunan. Dari sebelumnya peringkat empat stunting terbanyak, kini turun ke posisi lima,” ungkap Kepala Diskes Provinsi Kalbar, dr Andy Jap kepada Tribun Pontianak, Minggu (1/4/2018).

Baca: Bawaslu : Perusak APK Dapat Dijatuhkan Sanksi Pidana

Andy menambahkan berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, angka prosentase kasus stunting Kalimantan Barat mencapai 30 persen. Angka ini berada di atas angka stunting nasional yakni 27 persen.

Bahkan, prosentase 30 persen ini melampaui standar angka kasus stunting internasional yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia yang merupakan bagian organisasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Selain berada di atas angka kasus stunting nasional, angka stunting Kalbar juga di atas rekomendasi penetapan angka stunting WHO yakni di bawah 20 persen,” jelasnya.

Di Kalbar, Andy Jap mengatakan Kabupaten Ketapang masuk dalam satu diantara 100 kabupaten se-Indonesia yang mengalami angka kasus stunting tertinggi. Pasalnya, ada 10 desa di Kabupaten Ketapang memiliki prevalensi kasus stunting paling tinggi dari 100 kabupaten se-Indonesia.

“Melihat kenyataan ini, maka penanggulangan stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Mulai tingkat provinsi, kabupaten dan kota harus sama-sama bersinergi mengentaskan stunting. Khusus Kabupaten Ketapang, Diskes Kalbar mengambil langkah intervensi,” tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved