Input Data Tak Akurat, Penerima KIP Tak Tepat Sasaran
Yang seharusnya anak-anak memang layak mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP), namun dalam implementasinya ada beberapa yang layak tidak dapat.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang tidak mempunyai data siapa saja penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Hal ini karena prosesnya melalui bank yang langsung ke rekening penerima. Sekolah kadang diberikan laporan, kadang pula tidak.
Menyikapi hal ini Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Singkawang, Helmi Fauzi angkat bicara. Menurutnya hal ini mempengaruhi aspek sosiologis.
(Baca: PLN Singkawang Tingkatkan Pelanggan Listrik Pintar )
Input data yang dilaksanakan oleh non dinas pendidikan merupakan problem di lapangan.
Yang seharusnya anak-anak memang layak mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP), namun dalam implementasinya ada beberapa yang layak tidak dapat.
"Ini karena pendataan yang kurang akurat," katanya, Senin (26/3/2018).
Hal ini menimbulkan kesan diskriminatif dalam pandangan publik. Padahal permasalah substansif adalah bagaimana merekrut penerima KIP.
Ada sekolah yang menyikapi melalui komite. Mereka melihat bahwa di dalam sekolah itu tidak ada pemerataan dalam penerima KIP.
"Mereka mengkomunikasikan agar dibagi-bagi pada yang tidak dapat," tuturnya.