Hadiri Wisuda Untan, Ini Pesan Sutarmidji Pada Wisudawan

Ketika IPM kita di urutan 29, ada masalah di pendidikan, kesehatan dan infrastruktur

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Wisudawan/wisudawati Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, di Auditorium Untan, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/1/2018) pagi. Untan mewisuda 1.084 wisudawan/wisudawati periode II,tahun akademik 2017/2018, yang terdiri dari program D3 sebanyak 24 wisudawan, program S1 sebanyak 805 wisudawan, profesi kedokteran sebanyak 38 wisudawan dan program magister sebanyak 216 wisudawan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Sutarmidji berpesan pada para wisudawan agar bisa berkontribusi pada pembangunan daerah Kalbar. 

"Saya harap kita bisa membangun Kalbar. Kita lulusan Untan harus bisa memberikan sumbangsih di tempat kita tinggal, di provinsi kita tinggal. Harus ada perubahan besar yang kita lakukan," katanya saat menghadiri wisuda Universitas Tanjungpura periode II tahun akademik 2017/2018 di Auditorium Untan, Kamis (25/1/2018). 

(Baca: Hildi Hamid Minta Bappeda Kayong Utara Susun Rencana Kerja Daerah Yang Realistis  )

Dia mengungkapkan tidak sulit melakukan perubahan karena biaya negara ada, yang penting ikhlas serta inovatif dan kreatif. 

"Negara ini duitnya banyak. Saya sebagai kepala daerah merasakan itu, yang orang inginkan bukti, semuanya bisa, jadi jangan khawatir," papar wali kota Pontianak dua periode ini. 

Dia memberikan dorongan agar 1038 wisudawan di hadapannya bisa mengubah wajah provinsi maupun  kabupaten kota di Kalbar. 

(Baca: Rektor Untan Dorong Wisudawan Produktif dan Mampu Bersaing )

Tingkat IPM Kalbar yang berada di posisi 29 dari 34 provinsi di Indonesia juga disinggungnya.

"Ketika IPM kita di urutan 29, ada masalah di pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," tambahnya. 

Dengan muncul sarjana-sarjana baru setiap tahunnya dia berharap perubahan positif juga terjadi di Kalbar, bagaimana harus membaca peluang sehingga melakukan pembangunan yang memang bermanfaat bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. 

"Kita terlambat membangun lelabuhan samudera.  Setiap tahun Kalbar dirugikan 1,8 triliun dari bagi hasil cpo. Karena ekspornya tidak melalui pelabuhan di kalbar tapi lewat Dumai dan Belawan," ungkapnya. 

Karena itu, dia mengharapkan secepatnya pelabuhan samudera dibangun dan ada alumni Universitas Tanjungpura yang bisa mengambil peranan di sana. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved