Hildi Hamid Minta Bappeda Kayong Utara Susun Rencana Kerja Daerah Yang Realistis  

Jangan sampai apa yang direncanakan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan musrenbang yang dilakukan menjadi tidak sesuai

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SYAHRONI
Suasana Ekspose Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kayong Utara,  Di Aula Bank Kalbar Cabang KKU,  Kamis (25/1/2018).   

Laporan Wartawan Tribun Pontianak,  Syahroni 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Bupati Kayong UtaraHildi Hamid beharap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)  Kayong Utara dapat merumuskan perencanaan  yang benar-benar mampu direalisasikan  serta  realistis. 

Hal itu disampaikan Hildi dalam ekspose Rencana Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 2019 mendatang  dan untuk lima tahun kedepannya sampai 2023 oleh Bappeda di Aula Bank Kalbar, Kayong Utara, Kamis (25/1/2018).

Hildi Hamid menekankan setiap perencanaan  yang akan dibuat  harus  mampu direalisasikan dan hasilnya  harus  dapat memberikan  dampak yang lebih baik pada masyarakat  kedepanya. 

(Baca: Diwisuda, Pemuda Asal Paloh Raih IPK Tertinggi 3,94, Siapa Dia? )

"Buat rencana pembangunan  yang realistis  dan prioritas. Jangan sampai apa yang direncanakan  di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan musrenbang yang dilakukan menjadi tidak sesuai. Maka apa yang ada di RPJMD adalah patokan  saat melakukan  musrembang sehingga jelas  arah pembangunan yang ada nantinya," cetus Hildi Hamid,   Kamis (25/1/2018).

Selama ini menurutnya adalah sedikit kekeliruan apa yang ada di RPJMD tak disosialisasikan pada saat musrenbang,  sehingga menjadi bias antara RPJMD yang ada dengan hasil musrenbang  dan menyebabkan tak tercapainya RPJMD di KKU. 

(Baca: IMI Kalbar Akan Gelar Rakerprov, Ini Agendanya )

"Rencana pembangunan  harus jelas dan saat dilakukan  Musrenbang harus dijelaskan mengenai RPJMD," ujarnya. 

Ia juga meminta penyusunan rencana strategis pembangunan  2019-2023 mendatang harus ada sinkronisasi  dengan visi-misi bupati dan wakil bupati  terpilih  nantinya.  

Hildi meminta isu-isu dan rencana strategis  mengenai pembangunan  yanh ada kedepan harus  dimasukkan dan dibuat  secara detail mengenai pedomannya sehingga  jelas arah kebijakan kedepannya.  

"Dari RPJMD yang disusun ini,  Bappeda harus menyusun rencana pembangunan  daerah setiap  tahunnya, kemudian harus  dijabarkan kembali oleh organisasi  perangkat daerah masing-masing," ujarnya. 

Selama ini Hildi menilai apa yang ada di Bappeda tak sesuai dengan penjabaran oleh OPD sehingga ada inkonsistensi RPJMD yang ada.  Kedepan menurut Hildi harus ada sinkronisasi antara RPJMD dan Rencana Kerja Anggaran OPD masing. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved