Gerindra Putuskan Dukung Edi Rusdi Kamtono di Pilwako, Ini kata Pengamat
Setiap internal partai pasti ada tarik-menarik artinya Edi Kamtono juga merupakan pengurus Gerindra, Yandi juga merupakan pengurus Gerindra.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menilai keputusan partai Gerindra menunjuk Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan untuk maju di pilwako Pontianak, pengamat Politik Untan, Dr Jumadi memberikan penilaian lain.
Saya melihat apa yang dilakukan oleh Gerindra dalam memberikan dukungan pada Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan ketimbang memberikan pada Yandi tentu mereka mempunyai mekanisme tersendiri dalam menentukan dukungannya.
Baca: Gerindra Tunggu Keputusan Majelis Tinggi Untuk Pecat Yandi Sebagai Kader
Apapun yang terjadi, kalau saya menilai bukanlah sebuah perpecahan yang terjadi di Gerindra, karena partai telah mengeluarkan rekom untuk Edi sedangkan, Yandi tetap maju menggunakan partai lainnya. Ini adalah sebuah dinamika dalam perpolitikan yang ada.
Baca: Gerindra Dukung Edi Kamtono, Yandi Ngotot Maju di Pilwako dan Siap Dipecat
Setiap partai pasti punya mekanisme dalam menentukan kandidat yang mereka usung.
Setiap internal partai pasti ada tarik-menarik artinya Edi Kamtono juga merupakan pengurus Gerindra, Yandi juga merupakan pengurus Gerindra.
Jadi tarik menarik itu pasti ada, oleh karena itu tentu partai mempunyai mekanisme dan titik temu mekanisme itu yang kita anggap ilmiah adalah hasil suvey .
Dibalik semua mekanisme yang ada yang diatur olah AD-ART partai dan aturan partai pasti melalui survey dan melihat elektabilitas berdasarkan survey.
Memang barangkali Gerindra melihat itu sehingga pilihannya jatuh pada Edi Kamtono. Apapun keputusan DPP idealnya harus tetap diikuti oleh setiap anggota partai.
Sedangkan untuk mekanisme menganai status Yandi yang dianggap tidak mengikuti aturan partai maka Gerindra pasti memiliki aturan tersendiri menentukan nasib Yandi kedepannya.
Saya tegaskan, saya tidak melihat sebuah perpecahan, yang terjadi antara Yandi dan Gerindra. Ini adalah sebuah dinamika karena memang keputusan itu ada mekanisme.
Oleh karena itulah diperlukan kedewasaan untuk menghargai keputusan.