Salut! Bhabinkamtibmas Polsek Air Besar Dapat Penghargaan Dari Kapolri, Ini Kisahnya
"Jadi di sekolah dasar tempat saya bertugas itu kekurangan guru, kemudian saya inisiatif untuk bantu mengajar dengan suka rela," terangnya
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Dhita Mutiasari
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali memberikan reward bagi personilnya yang memiliki prestasi dalam bidang tugasnya, dan yang dianggap mampu melaksanakan tugas di luar dari bidangnya.
Seperti yang diraih oleh Brigpol Firmansyah (32), seorang anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Sekendal, Polsek Air Besar, Polres Landak, Polda Kalbar ini.
Di Desa binaannya, menjadi guru sukarelawan di SDN 13 Bareh, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar.
(Baca: Kecelakaan Beruntun di Ayani, Kapolres Kayong Utara Alami Luka Memar di Kepala )
(Baca: Gandeng Pemkab, BPJS Sebut Upaya Percepat Perluasan Kepesertaan )
Atas pengabdiannya yang tulus, kemudian menjadi perhatian khusus oleh pimpinan dan diberikan penghargaan.
Bahkan sampai ke Mabes Polri, dan menerima penghargaan langsung dari Kapolri yang diwakili oleh Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Pol Arief Sulistyanto.
(Baca: Baru 52 Persen Penduduk Kubu Raya Tercover BPJS, Ini Target Pemkab Tahun 2018 )
"Tentu saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas penghargaan yang diberikan kepada saya. Saya terus berusaha untuk dekat dengan masyarakat, dan menjadi pelayanan bagi masyarakat," ucap pria kelahiran Pontianak 10 April 1985 ini kepada Tribun pada Selasa (5/12/2017).
Diceritakan Firmansyah yang biasa disapa Firman ini, dirinya mendapat penghargaan dan datang ke Mabes Polri itu pada 29 November yang lalu.
"Jadi di sekolah dasar tempat saya bertugas itu kekurangan guru, kemudian saya inisiatif untuk bantu mengajar dengan suka rela," terangnya.
Seperti diketahui, jarak tempuh dari Polsek Air Besar menuju Dusun Bareh, Desa Sekendal sekitar 24 KM.
Dengan memakan waktu sekitar 1 jam. Dari Desa Sekendal ke Dusun Bareh memang tidak terlalu lauh, namun dengan kondisi jalan kampung yang belum diaspal.
Dirinya mulai mengajar di SDN 13 Bareh tersebut sejak tahun 2016, hal tersebut karena keprihatinannya terhadap kondisi sekolah yang kekurangan guru.
"Saya kemudian berdiskusi dengan Kepala Desa dan Kepala Sekolah, akhirnya disetujui untuk mengajar," ungkapnya.
Satu diantara orang tua murid, Ibu Marsiana Indon mengakui sekarang ada perubahan pada anaknya.
"Semenjak ada Brigpol Firman, tambahan guru honor, KIAT Guru, dan sekolah minggu oleh orang tua. Anak saya sudah bisa baca, padahal sebelumnya belum bisa," terangnya
