Sedekah Pohon Jumat Menanam, Sujiarti: Pohon Tidak Cukup Hanya Ditanam, tapi Dirawat
Saat ini kesadaran masyarakat sudah bagus cuma pemerintah harus selalu mengingatkan karena pohon tidak cukup hanya ditanam
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Sri Sujiarti menilai saat ini kesadaran masyarakat Pontianak untuk menanam pohon sudah cukup baik, hal ini bisa dilihat dari tingginya permintaan pohon yang disampaikan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak yang menyediakan pohon untuk ditanam oleh siapa saja yang membutuhkan.
"Saat ini kesadaran masyarakat sudah bagus cuma pemerintah harus selalu mengingatkan karena pohon tidak cukup hanya ditanam, tapi juga dirawat," katanya, Selasa (21/11/2017).
Kebiasaan masyarakat adalah menanam pohon kemudian membiarkannya tanpa melakukan perawatan, hal ini dirasanya perlu menjadi perhatian masyarakat. Karena Pontianak yang hijau akan sulit dicapai jika yang bergerak hanya pihak pemerintah bersama komunitas-komunitas peduli lingkungan.
Saat ini Dinas Lingkungan Hidup Pontianak menyediakan pohon yang didapat dari pelaku-pelaku usaha yang mengurus dokumen lingkungan, pohon-pohon tersebut kemudian dibagikan kepada sekolah, perangkat daerah, maupun masyarakat melalui RT/RW. Pohon-pohon ini kemudian dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan, pohon-pohon ini ditanam setiap hari Jumat, dan dinamai Sedekah Pohon Jumat Menanam.
"Sedekah pohon karena kita dapat pohon dari sedekah para pelaku usaha, Jumat menanam karena ditanam setiap Jumat," ujarnya.
Sejak tahun 2014 hinggga Oktober 2017 Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak telah menyalurkan lebih kurang 3.500 pohon kepada masyarakat dan sekolah-sekolah di Pontianak.
Belakangan dia menuturkan pemerintah sedang gencar menanam pohon buah, agar kelak burung-burung semakin banyak di Pontianak. Karena selain untuk keperluan bersarang, burung juga perlu makanan.
(Baca: Tim Panahan Pontianak Juara Umum Kejurprov )
"Sekarang kita sering menyalurkan tanaman buah seperti sirsak, rambutan, dan matoa, kita salurkan ke sekolah-sekolah," tuturnya.
Upaya-upaya pemerintah untuk menghijaukan Pontianak dinilainya tidak banyak mengalami kendala, karena terbantu oleh kehadiran komunitas-komunitas peduli lingkungan, namun partisipasi masyarakat lainnya perlu ditingkatkan juga. Terutama dalam melakukan pemeliharaan pohon yang sudah ditanam. Seringkali pohon yang dibagikan tidak tumbuh karena rumput tumbuh lebih cepat.
Masyarakat juga dapat melihat sendiri data pohon di sepanjang Ayani, meliputi jenis pohon, usia pohon dan berapa banyak oksigen yang dihasilkan pohon melalui aplikasi SIPPohon (Sistem Informasi Pendataan dan Pemantauan Pohon Pelindung/Peneduh).
"Ini semua adalah bentuk keseriusan pemerintah Pontianak untuk menghijaukan Pontianak," pungkasnya.