Bahasa Daerah Ternyata Bisa Dimasukkan ke KBBI Daring
Balai Bahasa Kalbar menyelenggarakan Diseminasi Program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia di Hotel Harris, Kamis (16/11/2017)
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Balai Bahasa Kalbar menyelenggarakan Diseminasi Program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia di Hotel Harris, Kamis (16/11/2017).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari instansi, pegiat dan penggiat literasi, serta mahasiswa.
Diseminasi yang dilaksanakan di lantai III ini merupakan program dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat Pengembangan dan Pelindungan.
Kepala Bidang Pengembangan, Dr. Dora Amalia mengatakan desiminasi pengayaan kosakata Bahasa Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 namun saat itu hanya dilaksanakan di daerah Jabodetabek.
(Baca: Ketua WBDC Ajak Warga Belajar Bahasa Isyarat )
Baru pada 2016 diseminasi ini mulai dilaksanakan di seluruh provinsi yang memiliki UPT Balai Bahasa, di Indonesia ada 30 UPT Balai Bahasa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan KBBI Daring pada masyarakat Kalbar dan memberi kesempatan untuk masyarakat Kalbar agar berkontribusi bagi kekayaan bahasa Indonesia.
"Diseminasi sasaran utamanya adalah untuk menjaring kontribusi bahasa daerah untuk memperkaya bahasa indonesia. Di Indonesia ada lebih kurang 600 bahasa daerah yang telah diverifikasi dan Kalimantan Barat memiliki kesempatan untuk berkontribusi memasukkan bahasa daerah yang ada di Kalbar untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia yang bisa diakses melalui KBBI Daring," paparnya.
KBBI Daring memiliki dua fitur yaitu fitur pencarian agar masyarakat menjadikan KBBI sebagai sumber rujukan dan ada fitur usulan yang memungkinkan masyarakat berkontribusi menambahkan kosakata baru atau mengoreksi definisi yang kurang tepat.