Pasca Tergenang, Komisi V DPRD Kalbar Akan Tinjau Bandara Internasional Supadio

“DPRD Kalbar akan meninjau. DPRD akan turun langsung. Karena ini menyangkut pelayanan publik. Ya, khalayak ramai,” terangnya.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIDHO PANJI PRADANA
Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Markus Amid 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar Markus Amid menegaskan kejadian tergenangnya runway (landasan pacu_red) Bandara Internasional Supadio menjadi atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat.

Seperti diketahui, genangan air mengakibatkan 90 flight (penerbangan_red) dibatalkan. 8.000 penumpang gagal berangkat dari Bandara Supadio menuju lokasi tujuan.

Begitu juga penumpang dari bandara lain yang akan menuju ke Bandara Internasional Supadio.

(Baca: Runway Bandara Supadio Tergenang, Ini Saran Pengamat Kebijakan Publik )

“Ini jadi atensi dari DPRD Kalbar, khususnya Komisi V,” ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Senin (13/11/2017).

Pasca kejadian ini, Komisi V akan menjadwalkan peninjauan ke Bandara Internasional Supadio. Hal ini penting agar diketahui secara detail penyebab kenapa landasan pacu bisa tergenang.

“DPRD Kalbar akan meninjau. DPRD akan turun langsung. Karena ini menyangkut pelayanan publik. Ya, khalayak ramai,” terangnya.

(Baca: Normal, Begini Aktivitas di Bandara Internasional Supadio )

Peninjauan juga bertujuan mengetahui upaya yang akan dilakukan oleh pihak pengelola bandara sebagai antisipasi agar kejadian tidak terulang kembali.

“Semua berharap jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi di masa yang akan datang. Ini PR (Pekerjaan Rumah_red) bagi pengelola bandara,” harapnya.

Legislator partai Demokrat ini meminta pengelola bandara membangun sistem drainase yang baik atau tanggul-tanggul agar hujan tak masuk ke kawasan bandara.

“Ya, tidak seperti saat ini. Saya kira ini menyangkut teknis pembangunan yang tidak pernah terpikir. Mungkin ini kejadian pertamakali,” timpalnya.

Pihak pengelola bandara harus introspeksi terkait teknis pembangunan bandara selama ini. Dari iklim dan cuaca, Kalimantan Barat termasuk daerah yang sering hujan.

“Bandara itu kan daerah gambut dan rendah. Oleh karena itu, teknis bandara harus  diperhatikan untuk hindarkan hal-hal seperti ini. Kan kasian, ada yang sampai dari kemarin ndak bisa turun. Lalu yang naik juga ndak bisa. Kasihan masyarakat yang ada urusan penting dan genting,” tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved