Kasus e-KTP Berimbas Pada Pencetakan KIA di Pontianak
Belum kelar permasalahan e-KTP pemerintah pusat kembali mengeluarkan kebijakan untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA).
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belum selesai masalah e-KTP yang merupakan Mega proyek pemerintah pusat dan sampai saat ini masih menjadi kemelut, sampai-sampai ketua DPRRI, Setya Novanto dua kali ditetapkan sebagai tersangka.
Masih banyak rentetan kasus efek dari Mega proyek e KTP yang diadakan beberapa tahun lalu.
Sampai saat ini permasalahan juga terjadi di tingkat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mulai dari ketersediaan blanko sampai keberadaan mesin cetak yang menjadi momok dari setiap Dukcapil.
Belum kelar permasalahan e-KTP pemerintah pusat kembali mengeluarkan kebijakan untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA).
Kota Pontianak merupakan satu diantara kota yang ditunjuk sebagai kota percontohan dalam penerbitan KIA ternyata permasalahannya dalam rentetan e-KTP juga menjadi permasalahan di pencetakan KIA.
(Baca: KPK Kembali Tetapkan Setya Novanto Tersangka Korupsi e-KTP, Sprindiknya Beredar! )
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak, Suparma menuturkan realisasi Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Pontianak saat ini terkendala mesin cetak.
"Kota Pontianak jadi pilot project penerapan KIA lantaran memiliki angka pencatatan akta lahir yang tinggi. Progam tersebut dimulai sejak awal tahun ini. Hingga kini kurang lebih 2.000 KIA yang kita cetak dari sasaran 212 ribu data anak secara keseluruhan di Pontianak. Hal ini disebabkan mesin cetak yang belum ada," ungkapnya, Kamis (9/11/2017).
Suparma menambahkan sebetulnya blanko untuk KIA tersedia, tapi perangkatnya belum siap. Pihaknya melakukan percetakan Sabtu-Minggu saja, karena mesin yang digunakan sama dengan mesin percetakan e-KTP.
Kota Pontianak diakuinya masih dalam tahap permulaan, lantaran masih menumpang mesin e-KTP dan saat ini Dukcapil tengah mengejar pencetakan KTP sebagai persiapan jelang Pemilu 2018 mendatang, pencetakan KIA pun belum maksimal. KIA hanya dicetak hari Sabtu dan Minggu dengan jumlah 30-40 buah saja.
Untuk kelancaran program KIA, Suparma tegaskan pihaknya telah menganggarkan dalam anggaran perubahan untuk membeli mesin cetak KIA sendiri. Ia berharap dengan adanya penganggaran ini kedepan program KIA bisa berjalan maksimal. Namun kendalanya masih diakui Suparma ada pada operatornya nanti, saat ini masih sama operator e KTP dan KIA sedangkan pelatihan operator KIA belum dilakukan dan keterbatasan SDM.
"Saat ini Dukcapil Pontianak hanya memiliki empat mesin pencetak. Namun sayang, tiga di antaranya rusak. Sisa satu yang dipakai bersama untuk KTP elektronik dan KIA. Kalau KIA berdasarkan sasaran 212 ribu yang ada, dicetak baru 2.000 dan blangko yang tersedia ada 20.000," ungkapnya.
Suparma kembali menjelaskan bahwa KIA sifatnya tidak mendesak. Kehadiran kartu ini sebagai bentuk perwujudan keperluan dan keinginan negara untuk memfasilitasi anak. Bagaimana agar ke depan, data anak Indonesia bisa lebih tertata.
Disdukcapil Pontianak sudah bekerja sama dengan sekolah untuk mengumpulkan data anak yang ada dan itu dianggap lebih efektif.