Edi Kamtono Minta Masyarakat Peduli Lingkungan Berantas DBD
Dalam pencegahan yang dilakukan menurut Edi, harus dilakukan preventif mulai dari memberantas sarang nyamuknya
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Pontianak sepanjang tahun 2017 menjadikan Pemkot untuk terus mewanti-wanti wabah tersebut, apalagi menurut Edi Pontianak memang merupakan endemik dari DBD.
Dalam pencegahan yang dilakukan menurut Edi, harus dilakukan preventif mulai dari memberantas sarang nyamuknya dan itu harus dimulai dari masyarakatnya.
Pemeriksaan jentik berkala dari para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) selalu dilakukan termasuk penaburan abate secara rutin di tempat penampungan air dan melakukan fogging di sekolah.
(Baca: Proses Pemilihan Kades Betenung Diduga Curang )
“DBD ini biasa meningkat saat memasuki musim penghujan. Semua masyarakat harus waspada dengan penyakit ini, utamanya anak kecil. Orang tua mesti pantau jika anak demam segera periksa ke dokter untuk segera ditangani,” ujar Edi Rusdi Kamtono, Selasa (24/10/2017).
Edi Kamtono mengintruksikan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging sebagai antisipasi mengatasi kasus yang meningkat dari tahun sebelumnya.
(Baca: Ini Komentar Warganet Soal Tari Jepin Massal, Intip Deh Siapa Tahu Ada Yang Kamu Kenal )
“Perubahan cuaca juga harus diwaspadai biasanya membuat nyamuk cepat berkembang biak. Nyamuk muncul saat musim hujan. Langkah preventif harus dilakukan”terangnya.
Secara keseluruhan, ia melihat masyarakat Pontianak sudah peduli dengan lingkungan sekitar. Ia berpesan, air dalam botol atau kaleng bekas segera dibersihkan. Jangan sampai tempat tersebut jadi sarang jentik dan perkembangbiakan nyamuk.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/wakil-wali-kota-pontianak-edi-rusdi-kamtono_20171024_142016.jpg)