Warga Keluhkan Bau Limbah, Manajemen Ayam Dadakan Justru Cerita Soal Ini
Banyak pihak juga disini, dari samping kiri kanan juga ada. Pelaku kuliner bukan hanya Ayam Dadakan saja.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Manajemen rumah makan Ayam Dadakan, melalui Manajer Lapangan, Dibiyo mengatakan permasalahan keluhan warga mengenai banjir yang menggenangi rumah dan bau tidak sedap dari limbah bukan karena kesalahan dari rumah makan Ayam Dadakan.
Ia menuturkan dalam pembangunan ruko tersebut telah memiliki izin sesuai dengan aturan dan terkait pengelolaan limbahnya juga sudah sesuai standar yang ditentukan oleh dinas lingkungan hidup.
"Surat izin semuanya sudah ada. Banyak pihak juga disini, dari samping kiri kanan juga ada. Pelaku kuliner bukan hanya Ayam Dadakan saja. Sampingnya juga ada kuliner. Drainase juga sudah keliatan, kalau dranase dari sebelah kiri dan sebelah kanannya bisa terpenuhi dengan bagus secara otomatis air pasti lancar," ucap Dibiyo, Jumat (6/10/2017).
(Baca: Ikhlas Yogi Masuk Islam, Ini Permintaan Ibu Kandungnya )
Mengenai masalah limbah ia tegaskan sudah mempunyai IPAL dan bisa lihat serta surat ijinnya sudah ada serta pengecekan dari dinas terkait sering dilakukan.
"Kita mintanya kalau melihat suatu masalah itu jangan hanya satu objek, lihat apa yang menyebabkan semua ini. Serta arah drainase seperti apa? apakah lingkungan sekitar membuang sampah sembarangan. Saya yakinkan kalau karyawan Ayam Dadakan tidak membuang sampah sembarangan serta selalu mengecek sampah yang ada," jelasnya.
(Baca: Kemendidbud Tetapkan 9 Warisan Budaya Tak Benda, Ini Kata Budayawan Dayak Kalbar )
Ditanya mengenai apakah ini salah pemerintah karena tidak membuat saluran semestinya, sehingga limbah yang ada menimbulkan bau yang tidak sedap, ia tidak berani mengatakan kalau salah pemerintah tapi ia meminta ada pengecekan drainase dari ujung ke ujung oleh Pemkot.
"Kita sebagai pelaku kuliner ini seakan-akan Ayam Dadakan terus yang dikomplain.
Ketika ada gotong royong juga karyawan Dadakan turun bersama warga. Saya meminta masalah ini dilihat dari berbagai sisi, karena ayam dadakan juga sudah ramah lingkungan bahkan memperkerjakan masyarakat sekitar," ceritanya.
Mengenai keluhan warga terhadap bau limbah, ia tegaskan harus dievaluasi drainasenya terlebih dahulu mengapa limbah yang ada dilokasi menjadi bau padahal sudah diolah. Ia pastikan masalah limbah sudah diolah dan setiap bulan dilaporkan pada DLH.
Ia katakan ayam dadakan siap kooperatif dalam menyelesaikan masalah, tapi seluruh warga lainnya juga harus kooperatif dan jika bangunan menutup saluran harus dibongkar.
"Saya yakin jika tidak ada normalisasi parit maka permasalahan ini tidak akan selesai," pungkasnya.