Masyarakat Resah Gas Elpiji Langka. Ini Penyebabnya

Penyebab dikurangi pemberian kepada penjual gas elpiji karena memang jatah mereka dikurangi.

Penulis: Madrosid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
Kelangkaan gas elpiji terjadi di masyarakat, Senin (2/10). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Pejual gas 3 kg, Natalia (40) di kawasan Gertak Kuning Desa Arang Limbung Jalan Adi Sucipto mengungkapkan kekurangan gas elpiji di masyarakat penyebabnya memang akibat pasokan kurang dari pangkalan.

"Kita kan biasanya beli ke pangkalan langsung. Sebelumnya, kita biasanya beli sekitar 20 tabung selalu dikasi. Tapi sejak terjadi kelangkaan ini, kita hanya dikasi paling 10 tabung saja. Makanya banyak yang nyari gas dan langka," ungkapnya, Senin (2/10/2017)

Tidak hanya terjadi pada tokonya saja. Beberapa toko dan penjual lainnya juga mengalami nasib sama.

(Baca: Gas Elpiji Langka, Agen dan Toko Penjual Gas Pasang Tulisan )

Sehingga, para penjual gas elpiji atau gan harus menaruh tulisan "Gas Habis" agar masyarakat tidak sampai turun dari kendaraannya untuk bertanya.

"Banyak yang nanya, tapi kalau habis mau gimana lagi. Bukan kebutuhan masyarakat yang meningkat tapi memang kurang dari pangkalan," terangnya.

Menurutnya, keluhan pangkalan juga sama. Penyebab dikurangi pemberian kepada penjual gas elpiji karena memang jatah mereka dikurangi.

"Memang ini masalahnya adanya pengurangan jatah dari pusat. Sehingga imbasnya jadi langka gas elpiji," pungkasnya.

Penjual lainnya di Gang Murback Desa Kuala Dua, Suparjo mengungkapkan hal senada terkait kurangnya distribusi jatah tabung gas elpiji dari sebelumnya.

"Sekarang ini memang kita selalu dikasi kurang. Makanya, masyarakat kesusahan cari gas elpiji," ujarnya.

Pelanggannya banyak bertanya dan harus mencari ke daerah lain supaya bisa mendapatkan gas elpiji.

"Ini kan memang kebutuhan. Pemerintah harus tanggap. Kalau memang mau ada penggantian yang harus jelas. Jangan hanya menyulitkan masyarakat seperti ini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved