Innalillah, Santri Menangis dan Berteriak Minta Tolong Saat Kebakaran
Kebakaran di sebuah pondok pesantren Darul Qur'an Ittifaqiyah di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017) memakan korban jiwa.Tercatat 24 orang m
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUALA LUMPUR - Kebakaran di sebuah pondok pesantren Darul Qur'an Ittifaqiyah di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017) memakan korban jiwa.
Tercatat 24 orang meninggal dunia akibat terperangkap di belakang jendela.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi menggambarkan adegan horor dimana para santri menjerit untuk meminta bantuan tetangga yang hanya mampu menyaksikan tak berdaya.
(Baca: Miris! 53 Pelajar Kejang-kejang dan 1 Tewas, Ini Penyebabnya )
Seorang karyawan Ponpes, Arif Mawardy mengatakan ia terbangun ketika mendengarkan suara para santri berteriak.
Pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat pukul 05.41 subuh, waktu setempat.
"Baru satu jam, api berhasil dipadamkan yang dimulai di lantai atas gedung bertingkat tiga," ujar kepala kepolisian Kuala Lumpur, Amar Singh.
Dia mengatakan ada setidaknya 24 jenazah ditemukan hangus terbakar, 22 dari mereka laki-laki dan dua guru.
(Baca: DPRD Sanggau Harap Disdukcapil Jemput Bola Rekam E-KTP )
"Mereka meninggal karena lemas... tubuh mereka benar-benar terbakar," katanya.
Menurut Singh, 14 siswa lain dan empat guru berhasil diselamatkan.
Enam dari mereka dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Kebakaran terjadi di dekat pintu keluar dan masuk asrama santri di lantai atas gedung berlantai tiga.
Hal itu membuat para santri penghuni ponpes terjebak karena tidak memiliki akses keluar lain.
Ditambah lagi jendela berupa teralis besi membuat para korban banyak yang tewas terbakar.