Jembatan Ambruk
5 Fakta Runtuhnya Jembatan di Kubu Raya, Nomor 3 Anak Sekolah Jadi Korban
Air kemudian membawa kumpai dan menerjang tiang jembatan yang dibangun pada tahun angagran 2014/2015 ini.
Penulis: Madrosid | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Jembatan Penghubung di Patok 50, Dusun Tanjung Wangi, Desa Rasau Jaya 2, Kubu Raya, ambruk, Senin (14/8/2017) dini hari.
Akibatnya, aktivitas lalu lintas warga dari dan ke sejumlah desa lumpuh total.
Kepala Desa Rasau Jaya 2, Darsono, mengatakan jembatan yang mayoritas terbuat dari material kayu itu, jebol setelah diterjang arus sungai, akibat hujan yang turun semalaman.
Arus air sungai diperparah dengan membludaknya rumput air (kumpai) dalam parit.
(Baca: Sang Istri Minta Dilayani 10 Kali Sehari, Suami Tak Tahan dan Lakukan Hal Ini )
Ia mengatakan jembatan ini merupakan jalur penghubung satu-satunya masyarakat desa. Baik dari maupun ke Sungai Bulan-Jangkang.
"Yang sangat nampak itu dampaknya terhadap aktifitas anak sekolah. Kita kan ada Sekolah Dasar Negeri di belakang Masji Desa Rasau Jaya 2. Termasuk puskesmas juga terganggu sekali. Pokoknya, aktifitas yang melalui jembatan, lumpuh total," kata Darsono.
(Baca: Nafa Urbach - Berjuang Mengusut Kasus Anaknya, Sang Suami Malah Bermesraan dengan Wanita Lain )
Berikut Ini 5 Fakta untuhnya Jembatan Penghubung di Patok 50:
1. Material Kayu Sepanjang 24 Meter
Kepala Desa Rasau Jaya 2, Darsono mengatakan, jembatan sepanjang 24 meter ini, terbuat dari material kayu semi permanen.
Selama ini, kekuatan jembatan ditopang sejumlah tiang penyangga.
Banyaknya kumpai yang tersangkut ditiang penyangga karena terbawa arus inilah, yang membuat jembatan ambruk.
"Penyebab robohnya, kumpai dan hujan lebat. Jadi kumpai dari atas itu turun semuanya," jelasnya.