Sambil Menangis, Anton Purba Sampaikan Keluhan Kepada Daniel Johan
Ktua BPD Teluk Batang Selatan Anton Purba mengatakan, gunung 7 sudah menjadi icon masyarakat Teluk Batang.
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA - Ketua BPD Teluk Batang Selatan Anton Purba mewakili masyarakat Kecamatan Teluk Batang yang menolak aktivitas tambang batu granit mengatakan, gunung 7 sudah menjadi icon masyarakat Teluk Batang.
Selain sebuah icon yang dikenal masyarakat, gunung 7 merupakan sumber mata air yang memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
"Gunung 7 ini sudah menjadi icon, jadi dengan kedatangan Badan Legislatif RI (Daniel Johan) ini kami berharap, agar bapak dapat menghadirkan Kementerian. Mungkin bapak semua bergaji, tapi kami hampir 3 tahun mempertahankan gunung ini, berbaagi macam masalah kami hadapi, dari sesama masyarakat kami juga bertengkar," jelas Anton Purba dihadapan Daniel Johan yang meninjau langsung gunung 7, Jumat (11/8/2017).
(Baca: Daniel Johan Tampung Keluhan Warga Kecamatan Teluk Batang )
Selain berbagai upaya yang dilakukan, dan masukan-masukan dari tokoh masyarakat dan tokoh agam sekitar, menurut Anton Purba tidak ada pilihan lain selain tetap menjaga gunung 7 ini.
"Kami hanya berpedoman kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama kami, ia berpesan kepada kami, tolong yang muda-muda pertahankan gunung 7, jangan sampai gunung 7 ini hancur,"tegas anton sambil menangis haru.
Menurutnya, dari 2 kubu pro dan kontra yang juga merupakan warga Teluk Batang ini, ditegaskannya lebih banyak warga yang menolak, alias yang kontra kepada perusahaan namun hingga saat ini suara masyarakat yang kontra tidak terlalu di gubris oleh pihak terkait.
"Kami harap bapak (Daniel Johan) dapat membawa kementerian untuk datang kesini, melihat yang mana yang pro dan yang mana yang kontra, kontra yang banyak. Pemilihan Bupati, Presiden, Gubenenur tidak ada yang menang yang sedikit. kami tidak percaya kepada yang lain, kami hanya percaya yang berpihak kepada masyarakat. Negara kesatuan republik Indonesia ini tanpa masyarakat bukan negara, "tegasnya.