95 Persen Penyebab Kebakaran di Pontianak Karena Listrik, Sutarmidji Sindir PLN

"Ini karena listrik, saya pastikan kebakaran rumah di Pontianak, 95 persen karena listrik. Tidak perlu uji lab dan sebagainya. Kabakaran pasti...

Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seringnya terjadi kebakaran yang melanda rumah penduduk di Kota Pontianak mendapat perhatian serius dari Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

Midji dengan tegas memastikan kalau kebakaran yang terjadi, ia pastikan disebabkan oleh korsleting listrik.

"Ini karena listrik, saya pastikan kebakaran rumah di Pontianak, 95 persen karena listrik. Tidak perlu uji lab dan sebagainya. Kabakaran pasti karena listrik. Masalah awalnya korsleting dan menjadi kebakaran," ucapnya, Sabtu (29/7/2017).

Ia menjeleskan apalagi masyarakat yang 15 tahun lalu membuat rumah dan listriknya dengan daya 450 KWh.

Baca: Info Terkini Bursa Transfer Liga Inggris Selama Sepekan Terakhir

Sekarang sudah sejahtera dan memasang AC, kulkas, megicom dan lainnya, maka masyarakat ini menambah dayanya.

"Biasa jadi 900 atau 1300, namun instalasi kabelnya tidak diperbaiki dan diperbaharui. Sehingga kabel yang awalnya hanya mampu menahan panas daya 450 maka kabelnya menjadi panas karena pengantar listriknya tidak sesuai dengan daya listriknya akhirnya kebakaran," jelasnya.

Ia katakan terlebih rumah-rumah yang terbuat dari kayu.

Diceritakannya dulu kalau rumah kayu itu pasti kabel dimasukan dalam pipa baja, sehingga kalau kebakaran kabelnya tidak langsung membakar kayu atau tripleks.

"Kebakaran biasanya dimulai dari atas, dan kalau sudah dari atas pasti dari listrik karena instalasinya ada diatas," tegasnya.

Selain itu tegangan yang tidak stabil juga mempengaruhi, karena kabel tidak standar ditambah tegangan yang tidak konsisten sehingga semakin cepat panas.

Midji sindir PLN jika tidak mau tahu urusan di masyarakat karena tidak pernah sosialisasi dengan masyarakat, dan bagaimana kabel SNI yang harus digunakan.

"Masyarakat kita masih tidak tahu itu, mana kabel standar dan seperti apa, ini PLN tidak mau tahu urusan itu. Harusnya PLN bertanggung jawab edukasi masyarakat kita juga, kemudian instalatir mereka yang memasang di rumah-rumah masyarakat juga harus memberikan pendidikan. Bahkan jika ada instalatir yang memasang tidak sesuai standar maka harus diganti itu jangan sampai merugikan masyarakat kita," ucapnya.

Ia meminta kalau ada instalatir yang sembarangan memasang instalasi di rumah warga maka berhentikan saja.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved