Pilgub DKI Jakarta

Kisah Sandiaga Uno yang Pernah di-PHK dan Harus Hidup dari 'Amplop' Pemberian

Yang paling membekas di hatiku, adalah perannya sebagai seorang ibu yang semakin kuat waktu aku mengalami keterpurukan pada awal tahun 1998.

Editor: Mirna Tribun
Tribunnews/Irwan Rismawan
Sandiaga Uno-Anies Baswedan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Razif Halik Uno, dengan ibuku, Rachmini Rachman, dikaruniai dua orang putra.

Yakni, Indra Cahya Uno dan aku, Sandiaga Salahuddin Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969).

Pada masa itu ayahku bekerja di perusahaan minyak PT. Caltex.

Kami sekeluarga bermukim di satu "kampung besar" yang berfasilitas perkotaan.

Baca: Sandiaga Uno Habiskan Rp 108 Miliar Selama Pilkada DKI Jakarta

Kompleks ini ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga tak terasa adanya polusi, serta suasana kehidupan yang nyaman.

Ibuku yang lahir di Indramayu, sempat tinggal di Malang dan menikmati masa remaja dan mahasiswi di Bogor dan Bandung.

Baca: Ternyata, Ahok Kalah Kaya Dibanding Sandiaga Uno! Berapa Sih Gaji Gubernur DKI?

Ketujuh saudara kandungnya, sejak kecil sudah mendapat didikan yang keras dan penuh disiplin dari kakek dan nenekku yang sama-sama berprofesi sebagai guru.

Jadi pola pendidikan tersebut telah mendarah daging sepanjang kehidupannya.

Sepanjang aku mulai bisa mengingat, Ibu memang menerapkan tata tertib yang ditanamkan oleh orang tuanya tersebut.

Tambah lagi, ia sebagai pendidik (kuliah di IKIP Bandung), lengkaplah perilakunya sebagai seorang ibu yang dibekali ilmu pendidikan anak.

Ibu mengajar kami berdua untuk sesungguh hati menghayati arti disiplin dalam perilaku kehidupan.

Setelah dewasa, aku kian menyadari bahwa sikap keras, tegas (sering tanpa kompromi) yang ditunjukkannya pada kedua putranya, semata-mata demi kebaikan dan menanamkan nilai-nilai luhur dalam karakter kami.

Halaman
1234
Sumber: Nova
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved