7 Fakta Teror Terhadap Novel Baswedan, Dua Pekan Dibuntuti Orang Misterius

Terkait penjagaan kepada penyidik, Jokowi berharap agar semua penyidik yang menangani kasus kasus kejahatan korupsi untuk waspada.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNNEWS.COM
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus penyerangan yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menarik perhatian pemberitaan nasional.

Diketahui bahwa, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor tak dikenal.

Kejadian ini terjadi di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca: Syarif Abdullah Lantik Kepengurusan DPD Hingga DPRt NasDem Mempawah

Novel diserang saat berada di depan masjid Al Ihsan, usai menjalankan salat subuh, sekitar pukul 05.10 WIB.

Inilah fakta-fakta terkait kejadian yang menimpa Novel Baswedan.

1. Bahaya Air Keras

Mengutip Kompas.com, air keras merupakan larutan asam pekat yang sering digunakan dalam dunia kriminalitas.

Serangan air keras ini juga bisa mengakibatkan kematian.

Namun jika korban selamat, seringkali mereka harus menanggung trauma fisik dan psikologis karena mengalami kecacatan.

Baca: Novel Baswedan di Siram Air Keras, Koalisi Masyarakat Sipil Kalbar Anti Korupsi Akan Gelar Aksi

Saat terkena kulit, air keras, seperti asam sulfat, asam klorida, atau air raksa akan membuat kulit meleleh bahkan sampai terlihat putih tulangnya.

Jika lukanya cukup dalam, bahkan air keras bisa membuat kulit hancur.

Jika terkena mata, air keras bisa mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan kebutaan.

Sedangkan jika larutan ini terhirup, bisa mengakibatkan toksik atau keracunan bahkan kematian.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved