Warga Kapuas Hulu Minta Presiden Naikan Harga Getah Karet

Lagi-lagi warga Kapuas Hulu mengeluh, terhadap turunnya drastis harga getah karet, beberapa tahun ini dari harga Rp 20 ribu per kilogram menjadi......

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi karet. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Lagi-lagi warga Kapuas Hulu mengeluh, terhadap turunnya drastis harga getah karet, beberapa tahun ini dari harga Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 4.000 - Rp 6.000 per kilogram.

Baca: Harga Karet Anjlok, Jengkol Justru Bawa Berkah di Dusun Ini

Warga Desa Nangga Empangau Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Aisyah (35) meminta, Presiden RI Joko Widodo untuk menaikan harga getah karet Rp 15 ribu- 20 ribu per kilogram. Karena mayoritas warga Kapuas Hulu adalah petani karet.

"Kami beberapa tahun ini, sangat menderita atas turunnya secara drastis harga getah karena. Apa lagi harga kebutuhan sembako di daerah kami yang terpencil sangat mahal," ujar ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (26/11/2016).

Sejak turunnya harga getah karet beberapa tahun ini, warga setempat banting setir pekerjaan. Harus menekuni pekerja sebagai nelayan, tukang, mencari emas, dan sebagainya.

"Dulu kami hanya fokus dengan noreh karet. Sementara sebagai nelayan dan mencari emas hanya sampingan saja," ucapnya.

Namun sebagai nelayan dan mencari emas, kata Aisyah tidak menjanjikan. Karena semakin hari, ikan dan emas bisa habis.

"Penghasilan dari nelayan dan emas, tidak seperti dulu. Saat ini sudah jauh menurun penghasilannya, sementara harga sembako sangah mahal," ujarnya.

Maka dari itu, Ia berharap supaya pemerintah pusat atau Presiden RI Joko Widodo untuk memperhatikan nasib warga terpencil, dengan menaikan harga getah karet.

"Kalau ndak bisa naik Rp20 ribu per kilogram. Satu kilo cukup Rp 10 ribu-Rp 15 ribu pun jadilah," ungkapnya.

Keluhan sama disampaikan oleh Sabran (40) warga Kecamatan Boyan Tanjung.

"Pokoknya sakitlah perekonomian kami saat ini, sejak harga getah karet menurun drastis," ucapnya.

Sabran hanya berharap, pemerintah pusat harus memperhatikan nasib petani karet. Jangan sibuk dengan kepentingan politik, kelompok, dan sebagainya.

"Lihat lah nasib kami sebagai petani karet, yang ada di daerah terpencil. Kami cukup minta, naiklah harga getah karet," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved