Uang di Rekening BRI Hilang

BREAKING NEWS: LPKL Kalbar Minta BRI Gerak Cepat

BRI tidak bisa lepas tangan dengan adanya kejadian raibnya uang nasabah tanpa transaksi.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rizky Zulham
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: LPKL Kalbar Minta BRI Gerak Cepat
TRIBUN PONTIANAK/MASKARTINI
Ketua LPKL Kalbar, Burhanuddin Haris

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Lembaga Pemberdayaan Konsumen dan Lingkungan (LPKL) Kalbar, Burhanuddin Haris mengatakan BRI tidak bisa lepas tangan dengan adanya kejadian raibnya uang nasabah tanpa transaksi.

Tidak hanya tanggungjawab, kecepatan penanganan juga harus BRI lakukan.

Baca: Uang di Rekening BRI Hilang 28 Juta, Dua Nasabah Kaget

"Ini menjadi mengalaman, BRI harus bertanggungjawab dan tidak bisa lepas tangan. Pastinya setelah BRI koordinasi kepada pihak keamanan mungkin ada modus yang sudah dipahami pihak kepolisian. Jika tidak hanya satu kasus, itu indikasi dan perlu di waspadai. Jika dibiarkan berlarut kerugian nasabah akan semakin banyak akibat hack seperti ini," ujarnya pada Selasa, (01/11/2016).

Baca: Uang Nasabah Raib di ATM, Ini Kata Pimpinan BRI Pontianak

Nasabah mana pun jika mengalami kejadian seperti ini harus diberikan pertanggungjawaban karena selaku konsumen kata Burhan nasabah berhak mendapatkan pelayanan terbaik.

Konsumen juga jangan lengah dengan ATM misalnya pin ketahui orang lain.

Jika ada pengaduan seperti ini, pastinya pihak BRI harus menyelesaikan secepatnya karena ini berkaitan dengan masalah kepercayaan. Kasus ini juga harus menjadi pembelajaran bagi bank lain yang beroperasi di khususnya Kota Pontianak dan dimanapun berada.

"Pihak kepolisian dengan mencuatnya kasus seperti ini harus mengantisipasi paling tidak mendeteksi modus yang dilakukan pelaku. Karena tidak menutup kemungkinan aparat terlibat mencari alternatif pemecahannya bersama pihak BRI dan yang menguasai IT,"ujarnya.

Sistem yang sampai bisa di bobol kata Burhan juga harus diperbaiki agar benar-benar safety. Kuncinya ia katakan bagaimana BRI membuat sistem yang benar-benar meningkatkan kepercayaan nasabah. Agar uang yang disimpan nasabah aman, jika terjadi pembobolan lanjut dia perlu kewaspadaan dari sisi teknologi maupun lainnya.

"Jangan diabaikan juga kecepatan penanganan nasabah. Sesegera mungkin BRI menemui nasabah yang dirugikan menyampaikan langkah yang sudah dilakukan dalam penanganannya. Sesuai UU konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, jika tidak konsumen akan resah dan itu menjadi tanggungjawab pelaku usaha dalam hal ini bank,"ujarnya.

Bahkan kata Burhan, informasi tidak hanga untuk nasabah bersangkutan tetapi seluruh nasabahnya. Minimal jaminan dari BRI akan penanganan yang cepat dan kewaspadaan nasabah. "Saya berharap penanganannya di informasikan saya lewat media agar menjadi kewaspadaan. Paling tidak di sosialisasikan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan penggunaan ATM,"ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved