Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya

Mereka pun melompat kesana-kemari tanpa adanya beban. Kebersamaan sangat berarti bagi mereka, sehingga hari-harinya tampak selalu ceria.

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Arief
Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya - tarian-anak-1_20160724_113127.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Pementasan tarian yang berjudul Anak Tingang, yang ditampilkan oleh tujuh penari cilik dari sanggar Borneo Tarigas pada pegelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati hari anak nasional, di Taman Budaya, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/7/2016) malam. Acara yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat ini menampilkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kalbar.
Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya - tarian-anak-2_20160724_113130.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Pementasan tarian yang berjudul Anak Tingang, yang ditampilkan oleh tujuh penari cilik dari sanggar Borneo Tarigas pada pegelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati hari anak nasional, di Taman Budaya, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/7/2016) malam. Acara yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat ini menampilkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kalbar.
Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya - tarian-anak-3_20160724_113604.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Pementasan tarian Kumang Menua pada pegelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati hari anak nasional, di Taman Budaya, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/7/2016) malam. Acara yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat ini menampilkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kalbar.
Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya - tarian-anak-4_20160724_114107.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Penampilan komunitas angklung Pontianak pada pegelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati hari anak nasional, di Taman Budaya, Jl A Yani, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/7/2016) malam. Acara yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat ini menampilkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kalbar.
Kemilau Budaya Indonesia Tersaji di Taman Budaya - penonton-taman-budaya_20160724_113636.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Ratusan pengunjung menyaksikan pementasan penampilan sejumlah pelaku seni pada pegelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional di Taman Budaya, Jl A Yani, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/7/2016) malam. Acara yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat ini menampilkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok kesenian yang ada di Kalbar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keceriaan anak-anak bermain layaknya anak tingang (enggang) yang terbang bebas di alam.

Mereka pun melompat kesana-kemari tanpa adanya beban. Kebersamaan sangat berarti bagi mereka, sehingga hari-harinya tampak selalu ceria.

Dengan balutan busana adat Dayak Kayan, dilengkapi dengan aksesoris bulu tingang di tangannya, mereka mengepakkan tangan layaknya sayap burung tingang yang sedang terbang.

Demikian sepenggal cerita yang terkandung dalam tarian anak tingang, yang dipentaskan oleh tujuh penari cilik dari Sanggar Borneo Tarigas pada Pagelaran Budaya Seni Tradisional Multi Etnis, di Taman Budaya, Jl Jend A Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/7/2016) malam.

Pementasan Tarian Anak Tingang tersebut merupakan satu di antara pertunjukan dalam acara seni yang bertajuk Kemilau Budaya Indonesia di Kalimantan Barat, yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

Selain pertunjukan sejumlah tarian dari berbagai etnis di Indonesia, juga ditampilkan sejumlah penyanyi cilik, permainan angklung dan pementasan drama pendek yang dipersembahkan oleh Sanggar Terbit 12 yang berjudul Anak-Anak yang Tertudoh.

Ketua panitia kegiatan, John Roberto Panurian dalam sambutannya menyampaikan, acara ini bertujuan mendorong potensi para seniman muda untuk meningkatkan khasanah budaya Indonesia.

Para seniman diharapkan mencintai dan bangga terhadap seni tradisional multietnis Indonesia terutama kepada regenerasi penerus kesenian di Kalbar.

Kegiatan yang bersifat pagelaran bersama kelompok seni dan sanggar dengan mengangkat khasanah budaya seni tradisional berbagai macam suku bangsa.

"Pesertanya, kita melibatkan 200 pelaku seni dari berbagai sanggar atau kelompok seni yang ada di Kalbar," katanya.

Johh menyatakan dukungannya kepada anak-anak sebagai regenerasi, khususnya di bidang seni. "Dari kecil lah kita mencintai seni dan budaya hingga nantinya kita menjadi masyarakat yang berbudaya. Hasil yang diharapkan semoga dapat meningkatkan potensi seniman muda untuk mengangkat hasanah budaya Indonesia," kata John.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved