Ragam Contoh
Deddy Corbuzier Sindir Fenomena Bahagia Palsu, Ternyata Singgung Hal Ini di Medsos
Hingga saat ini, baik Deddy maupun Sabrina masih memilih untuk tidak membahas detail alasan perceraian mereka.
Ringkasan Berita:
- Deddy kembali menarik perhatian usai membahas fenomena “bahagia palsu” di media sosial.
- Deddy menilai banyak orang kini berlomba-lomba menunjukkan kehidupan yang seolah-olah lebih bahagia dari kenyataan yang mereka jalani.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Isu perceraian antara Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik.
Rumah tangga yang selama ini tampak harmonis dan jauh dari gosip tiba-tiba dikabarkan retak setelah Sabrina resmi melayangkan gugatan cerai.
Tak berselang lama, Deddy kembali menarik perhatian usai membahas fenomena “bahagia palsu” di media sosial, membuat publik berspekulasi apakah pernyataannya itu berkaitan dengan kondisi rumah tangganya sendiri.
Pembahasan soal kebahagiaan semu di dunia maya itu muncul ketika Deddy berbincang dengan Ustaz Felix Siauw dalam sebuah tayangan YouTube Sepulang Sekolah.
Dalam obrolan tersebut, Deddy menilai banyak orang kini berlomba-lomba menunjukkan kehidupan yang seolah-olah lebih bahagia dari kenyataan yang mereka jalani.
• Riyuka Bunga Pamer Foto Bareng Deddy Corbuzier, Reaksi Sabrina Chairunnisa Mendadak Viral
Menurut Deddy, sebagian besar manusia tidak sekadar ingin hidup bahagia, melainkan ingin terlihat lebih bahagia dari orang lain. Keinginan tersebut justru melahirkan tekanan sosial yang tidak sehat dan memengaruhi perilaku seseorang di media sosial.
“Masalahnya adalah kita nggak mau bahagia, kita mau lebih bahagia dari orang lain,” ujar Deddy dalam tayangan, Senin 17 November 2025.
Ia melanjutkan bahwa apa yang ditampilkan seseorang di media sosial sering kali jauh dari realita.
Banyak orang hanya memperlihatkan sisi paling indah dari hidup mereka seolah semuanya sempurna dan tanpa masalah. Padahal, kenyataan tak selalu semanis apa yang terlihat di layar.
“Masalahnya lagi adalah, bahwa orang lain itu biasanya terlihat lebih bahagia dibandingkan aslinya di sosial media,” sambungnya.
Fenomena ini, menurut Deddy, tidak hanya memicu sikap saling membandingkan, tetapi juga membuat banyak orang terjebak dalam kompetisi kebahagiaan yang tidak pernah selesai.
Ketika melihat orang lain tampak lebih sukses atau bahagia, muncul rasa iri dan keinginan untuk menampilkan kehidupan yang lebih baik meski itu tidak benar-benar terjadi.
Ustaz Felix Siauw kemudian menambahkan bahwa budaya menampilkan kebahagiaan palsu tersebut perlahan mengikis empati dan kepedulian antar sesama manusia.
Orang lebih fokus menilai dan mengomentari kehidupan orang lain, alih-alih memahami apa yang benar-benar terjadi di balik layar.
Diskusi tersebut pun semakin memancing rasa penasaran publik, terutama setelah kabar perceraian Deddy dan Sabrina mencuat. Meski Deddy tidak pernah menyebutkan bahwa pernyataannya berkaitan dengan rumah tangganya, banyak warganet menduga bahwa ada makna tersirat di balik ucapannya.
• Mangkir Sidang Cerai, Hamish Daud dan Raisa Picu Potensi Putusan Verstek
Alasan Perceraian
| Contoh Soal Sumatif Akhir Tahun Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Beserta Kunci Jawaban |
|
|---|
| Latihan Soal dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 SMP Terbaru Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Apakah Pisang Aman Dimakan Saat Perut Kosong? Ini Penjelasan Ahli Kesehatan |
|
|---|
| Ciri-Ciri Orang Jenius, Tidak Selalu Ditentukan oleh IQ Tinggi |
|
|---|
| Apa yang Dimaksud Kota Ale-Ale di Kalimantan Barat? Ikon Kuliner Populer |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Sabrina-Chairunnisa-dikenal-sebagai-seorang-model-dan-istri-Deddy-Corbuzier.jpg)