Kondisi Putri Ayu Ting Ting Setelah Tahu Siapa Ayahnya, Sebut Soal Mental

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pedangdut Ayu Ting Ting akhirnya buka suara soal kehidupan pribadi putri semata wayangnya, Bilqis Khumairah Razak. 

Lama memilih diam, Ayu kini mengungkap bahwa Bilqis sudah mengetahui siapa ayah kandungnya, yakni Henry Baskoro Hendarso atau Enji Baskoro.

Pengakuan mengejutkan itu disampaikan Ayu saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube deHakims Story, Kamis 18 September 2025.

Dalam perbincangan bersama Irfan Hakim, penyanyi dangdut kelahiran Depok, 20 Juni 1992 itu terlihat sempat menahan perasaan kecewa ketika nama Enji disebut.

Sebagaimana diketahui, hubungan Ayu dan mantan suaminya memang tidak berakhir baik. 

Enji disebut-sebut enggan mengakui Bilqis sebagai anak kandungnya. Sejak lahir hingga kini berusia 11 tahun, Bilqis pun tidak pernah sekalipun bertemu dengan sang ayah.

• Sule Batasi Konsumsi Nasi, Pilih Singkong Demi Pulihkan Kesehatan Usai Sakit

“Nggak pernah ketemu sama sekali (Bilqis dan Enji)?” tanya Irfan.

“Nggak pernah. Dia memang nggak ada usahanya juga, masa kita yang nyari?” jawab Ayu tegas, dikutip dari Tribun Seleb, Sabtu 20 Septembe 2025. 

Rasa sakit hati Ayu makin dalam saat mengingat ucapan Enji di masa lalu yang sempat tidak mengakui Bilqis. Meski begitu, ia berusaha untuk tetap tegar membesarkan putrinya seorang diri.

“Kan Bilqis gitu, dulu sempet nggak diakuin. Ya udahlah,” tambahnya dengan nada pasrah.

Irfan pun menyinggung soal masa depan Bilqis, khususnya saat kelak ia menikah dan membutuhkan wali dari pihak ayah. Namun, Ayu mengaku hanya bisa menyerahkan semuanya pada takdir.

“Ya itu, nggak tahu. Biar Allah yang mengatur itu semua,” ucap Ayu.
“Jujur gue nggak ada kepikiran ke situ, ketakutan ke situ. Karena menurut gue, udah pasti Allah punya rencana terbaik buat anak. Jalani aja kayak air mengalir,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ayu menyebut bahwa sang putri sudah mulai memahami siapa ayah kandungnya. Meski berat, Bilqis akhirnya mengetahui bahwa Enji Baskoro adalah sosok yang telah lama tak hadir dalam kehidupannya.

Dengan kondisi ini, Ayu berharap Bilqis tetap tumbuh kuat secara mental meski hanya didampingi olehnya. Ia percaya bahwa kasih sayang seorang ibu mampu menutupi kekosongan figur ayah yang tak pernah hadir sejak kecil.

Walaupun Ayu tak pernah memberi tahu, tapi jejak digital kehidupan pribadinya bisa dengan mudah diakses oleh Bilqis.