Ragam Contoh
Penyebab Fenomena Rahim Copot yang Viral di TikTok, Ini Penjelasan Medis
Pada proses normal, plasenta biasanya akan terlepas dengan sendirinya dalam kurun waktu 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir.
Ringkasan Berita:
- Dalam pengakuannya, dr. Gia memaparkan bahwa kasus tersebut terjadi pada seorang ibu yang memilih melahirkan melalui bantuan dukun beranak.
- Pada proses normal, plasenta biasanya akan terlepas dengan sendirinya dalam kurun waktu 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial khususnya TikTok tengah dihebohkan oleh kisah yang disampaikan oleh dokter kandungan dr. Gia Pratama saat tampil di podcast Raditya Dika.
Cerita tersebut langsung menyedot perhatian publik karena membahas kejadian langka yang jarang terdengar, yakni kondisi ketika rahim seorang pasien ikut terlepas saat proses persalinan berlangsung.
Dalam pengakuannya, dr. Gia memaparkan bahwa kasus tersebut terjadi pada seorang ibu yang memilih melahirkan melalui bantuan dukun beranak.
Saat proses persalinan selesai, dukun beranak tersebut diduga menarik plasenta yang ternyata belum sepenuhnya terlepas dari dinding rahim.
Akibat tarikan yang salah dan tidak terkontrol itu, rahim pasien justru ikut tertarik keluar bersama plasenta.
Kisah dramatis ini kemudian menjadi viral dan menimbulkan rasa penasaran masyarakat tentang apa sebenarnya yang disebut “rahim copot” dari sudut pandang medis.
Secara medis, istilah “rahim copot” merujuk pada kondisi yang sangat jarang terjadi, yakni lepasnya rahim dari tubuh seorang wanita akibat kesalahan penanganan pada proses persalinan.
• Manfaat Luar Biasa Konsumsi Satu Butir Telur Setiap Hari Untuk Kesehatan Tubuh
Menurut penjelasan bidan Ony Christy, kondisi ini umumnya berpotensi terjadi pada fase Kala III persalinan, yaitu tahap setelah bayi lahir ketika plasenta (ari-ari) seharusnya keluar secara alami dari rahim.
Pada proses normal, plasenta biasanya akan terlepas dengan sendirinya dalam kurun waktu 15 hingga 30 menit setelah bayi lahir.
Di banyak fasilitas medis, ibu juga akan diberi suntikan oksitosin untuk membantu merangsang kontraksi rahim sehingga pelepasan plasenta dapat berlangsung lebih cepat dan aman.
Namun dalam beberapa kasus, plasenta tidak juga keluar setelah 30 menit, dan kondisi ini dikenal dengan istilah retensio plasenta.
Situasi ini termasuk berisiko tinggi apabila tidak ditangani dengan benar. Jika retensio plasenta terjadi, tenaga medis profesional seperti dokter atau bidan akan melakukan prosedur manual plasenta, yakni mengeluarkan plasenta menggunakan teknik memasukkan tangan ke dalam rahim dengan kondisi steril dan terkontrol.
Masalah serius baru muncul apabila proses ini dilakukan oleh orang yang tidak memiliki pelatihan dan kompetensi medis, seperti dukun beranak.
Tarikan paksa pada tali pusat atau usaha mengeluarkan plasenta dengan cara yang salah dapat menyebabkan kerusakan jaringan rahim hingga terjadinya kondisi ekstrem seperti rahim terlepas dari tubuh.
Selain berbahaya, situasi ini dapat mengancam nyawa ibu karena memicu pendarahan hebat dan infeksi serius.
rahim copot adalah
rahim terlepas saat melahirkan
fenomena rahim copot tiktok
dr Gia Pratama
retensio plasenta
komplikasi persalinan
Meaningful
| Manfaat Luar Biasa Konsumsi Satu Butir Telur Setiap Hari Untuk Kesehatan Tubuh |
|
|---|
| Alasan Sudah Tidur 8 Jam Tapi Masih Mengantuk, Ini Kata Pakar Ilmiahnya |
|
|---|
| Soal Latihan PAI Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban Persiapan TKA |
|
|---|
| Latihan Soal Matematika Kelas 9 Kurikulum Merdek dan Kunci Jawaban TKA |
|
|---|
| Kunci Jawaban TKA Bahasa Inggris Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/RAHIM-COPOT.jpg)