Ragam Contoh

5 Cara Menentukan Tanggal Pernikahan yang Baik Menurut Islam dan Contohnya

ada beberapa contoh pertimbangan dan praktik yang sering digunakan dalam tradisi masyarakat Muslim berdasarkan ajaran Islam

Instagram
PERNIKAHAN- Dalam proses mempersiapkan pernikahan, memilih tanggal yang tepat sering menjadi hal yang penting dan penuh pertimbangan, tak terkecuali bagi umat Islam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Menikah adalah ibadah sakral yang bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga besar dalam satu ikatan suci. 

Dalam proses mempersiapkan pernikahan, memilih tanggal yang tepat sering menjadi hal yang penting dan penuh pertimbangan, tak terkecuali bagi umat Islam.

Banyak calon pengantin dan keluarga bertanya-tanya, "Kapan waktu terbaik untuk melangsungkan pernikahan menurut Islam?" 

Apakah ada bulan atau hari tertentu yang dianjurkan? Atau justru semuanya sama baiknya asalkan tidak bertentangan dengan syariat?

Artikel ini akan membahas panduan sederhana dan contoh penentuan tanggal pernikahan yang baik menurut ajaran Islam. 

Tidak hanya berdasarkan sunnah dan kebiasaan Nabi Muhammad  , tetapi juga mempertimbangkan nilai keberkahan, kemaslahatan, serta budaya masyarakat Muslim Indonesia yang tetap relevan hingga kini.

CARA Mengajukan Pinjaman & Belanja dengan Akulaku Paylater Apk Akulaku Lengkap Kode Referral Akulaku

Simak ulasannya berikut ini semoga membantu Anda dan pasangan dalam merencanakan hari bahagia yang diberkahi Allah SWT.

Menentukan tanggal pernikahan dalam Islam tidak memiliki ketentuan syariat yang spesifik tentang hari atau tanggal yang “paling baik”. 

Namun, umat Islam dianjurkan memilih waktu yang tidak mengandung mudarat, memudahkan pihak keluarga dan tamu, serta mempertimbangkan kemaslahatan bersama. 

Meski begitu, ada beberapa contoh pertimbangan dan praktik yang sering digunakan dalam tradisi masyarakat Muslim berdasarkan ajaran Islam dan kebiasaan Nabi Muhammad.

Contoh Menentukan Tanggal Pernikahan yang Baik Menurut Islam

1. Menghindari Bulan Haram (Bulan Sedih atau Larangan) – BUKAN Berdasarkan Syariat Mutlak

Beberapa orang memilih tidak menikah di bulan Muharram atau bulan Safar, karena dianggap bulan larangan atau membawa kesialan. Namun, ini tidak berdasar dalil yang kuat dalam Islam. Rasulullah   menikah dan melakukan banyak aktivitas di berbagai bulan, termasuk bulan Safar.

Catatan: Islam tidak mengenal bulan sial. Semua bulan adalah baik, asal tidak melanggar syariat.

2. Menikah di Hari Jumat atau Sekitar Hari Jumat

Hari Jumat adalah hari yang diberkahi dalam Islam. Banyak ulama dan masyarakat memilih hari Jumat atau akhir pekan untuk pernikahan karena:

Memiliki keberkahan hari

Banyak keluarga libur dan bisa hadir

Tidak mengganggu aktivitas kerja

Contoh tanggal:

Jumat, 10 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu, 5 Rabiul Akhir 1447 H

30 Contoh Ucapan Happy National Boyfriend Day yang Romantis Lengkap Bahasa Inggris dan Artinya

3. Menikah di Bulan Syawal

Ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad  , yang menikahi Aisyah radhiyallahu 'anha pada bulan Syawal. Dulu ada kepercayaan Arab Jahiliyah bahwa Syawal adalah bulan buruk untuk pernikahan, dan Nabi justru membantahnya dengan menikah di bulan itu.

HR. Muslim: Aisyah berkata, "Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal."

Contoh waktu ideal:

Awal atau pertengahan bulan Syawal (biasanya setelah Idulfitri)

4. Menyesuaikan dengan Hari Baik Secara Sosial dan Keluarga

Walaupun Islam tidak melarang hari apa pun, memilih tanggal yang tidak mengganggu ibadah (seperti bulan Ramadhan) dan memudahkan keluarga dan tamu adalah pilihan bijak.

Contoh waktu yang baik:

Setelah musim panen (bagi masyarakat petani)

Setelah gajian bulanan (memudahkan tamu memberi hadiah)

Saat libur panjang nasional

5. Menggunakan Kalender Hijriah untuk Pertimbangan Keberkahan

Beberapa orang lebih menyukai menggunakan kalender Hijriah karena lebih dekat dengan budaya Islam.

Contoh Tanggal Pernikahan (Hijriah):

10 Rabiul Awal 1447 H – bulan kelahiran Nabi  

12 Dzulhijjah 1446 H – setelah hari raya Iduladha

1 Muharram 1447 H – awal tahun Hijriah, semangat baru

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved